Konten dari Pengguna

Pentingnya Kebangkitan Membaca Di Era Digital

I Gede Alfian Septamiarsa
Pranata Humas Ahli Muda - Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim
26 April 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gemar membaca buku (sumber foto : id.pngtree.com)
zoom-in-whitePerbesar
Gemar membaca buku (sumber foto : id.pngtree.com)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tetapi buku memiliki makna yang lebih berarti bagi pembacanya. Bahkan ada pepatah mengatakan buku adalah jendela dunia. Yang maknanya dengan membaca buku, kita bisa menambah ilmu, ide dan kebijaksaan, serta memperkaya wawasan.
Dengan membaca buku maka seseorang dapat mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Misalkan dia bersosialisasi dengan komunitas tertentu atau yang di luar lingkungannya, maka seseorang yang sering membaca akan dapat memahami arah pembicaraan yang sedang dibahas. Istilahnya seseorang itu tidak kudet (kurang update) karena sering membaca.
Membaca juga memiliki manfaat yang besar seperti melawan lupa atau kepikunan, hingga membuka imajinasi. Sebab selama membaca itu kemampuan otak kita terus diasah, daya ingat semakin meningkat. Selain itu, kreativitas dan imajinasi juga berkembang, serta kita dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Di era digital seperti saat ini membaca tidak lagi melalui buku. Membaca bisa dilakukan dengan format e-book (electronic book) atau buku elektronik yang bisa diakses dari gadget.
ADVERTISEMENT
Membangkitkan minat membaca pada generasi muda di era digital sangatlah penting. Dengan mengajarkan generasi muda tentang pentingnya membaca, kita dapat meningkatkan kecintaan terhadap literatur dan keterampilan literatur.
Perlu ditekankan bahwa dengan gemar membaca, maka generasi muda tidak mudah tertipu atau terpengaruh terhadap berita hoaks yang beredar di dunia maya. Sebab mereka akan lebih menganalisis dan mencari tahu apakah informasi tersebut benar atau tidak. Mereka mendapatkan informasi dari sumber terpercaya. Ini penting untuk memerangi berita hoaks di tengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Di Jawa Timur sendiri, tingkat literasi masyarakat mengalami tren positif. Data Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mencatat, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Jawa Timur terus meningkat. Dimana pada tahun 2021 yakni sebesar 14,78, dan IPLM pada tahun 2022 sebesar 15,69.
Begitu juga dengan Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Jatim mengalami tren naik. Pada tahun 2022 mencapai 68,54, jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2021 yang tercatat 64,20 dan di atas nasional yakni 63,96.
Ini berkat berbagai inovasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim. Inovasi yang sudah berjalan antara lain, Program BAHASA (Bahas Apa Saja) yaitu kegiatan literasi informasi secara online untuk menjawab pertanyaan masyarakat dalam berbagai topik dengan berkolaborasi bersama narasumber yang kompeten dalam bidangnya.Ada pula SENSASI (Seneng Sinau Literasi) yaitu kegiatan bimbingan teknis secara online dalam bidang kepustakawanan untuk pustakawan SD, SMP, SMA dan Pondok Pesantren.
ADVERTISEMENT
Selain itu, WARAS (Wisata Arsip Anak Sekolah) yaitu kegiatan wisata arsip dan sejarah bagi murid sekolah untuk mengenalkan arsip sebagai memori kolektif  bangsa, dan berbagai inovasi lainnya.
Hal ini juga berdampak pada peningkatan jumlah pengunjung pada perpustakaan daerah Jatim. Pada tahun 2021 sebesar 204.931 pengunjung, tahun 2022 sebesar 223.991 pengunjung dan tahun 2023 periode Januari - Agustus, sebanyak 172.873 pengunjung.
Untuk itu mari biasakan gemar membaca melalui berbagai platform atau buku, serta dengan mengunjungi perpustakaan yang ada di sekitar kita. 
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
Jabatan : Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur