Konten dari Pengguna

Refleksi Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jatim : Bangkit Di Masa Senja

I Gede Alfian Septamiarsa
Pranata Humas Ahli Muda - Sub Koordinator Komunikasi Pimpinan Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim
12 Oktober 2021 9:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Alfian Septamiarsa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jawa Timur (Foto : Humasprovjatim)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Jadi Ke-76 Provinsi Jawa Timur (Foto : Humasprovjatim)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika diibaratkan usia manusia, 76 tahun merupakan usia yang sudah matang dan masuk golongan senja. Namun semangat yang dimiliki tetap membara di tengah gempuran pandemi COVID-19.
Salah satu tokoh yang tetap bangkit meskipun berada di usia senja. Sebut saja Harland Sanders atau kerap disapa Kolonel Sanders menjadi sosok dibalik kesuksesan ayam goreng yang terjual di seluruh dunia.
Kini ada sekitar 21.000 restoran KFC yang tersebar di lebih dari 130 negara. Perjuangan Sanders untuk mencapai kesukesan diawali dengan menjalani berbagai pekerjaan, dan sukses pada usia ke-75 tahun. 
Spirit seperti inilah yang menggetarkan Provinsi Jawa Timur telah memasuki usia yang senja ini dengan mengangkat tema “Jatim Bangkit”.  Sederhana tapi mendalam makna yang terkandung di tema tersebut.
ADVERTISEMENT
Harapan akan adanya kebangkitan di era pandemi ingin diraih Jawa Timur secara khusus, dan umumnya Indonesia. Dan kebangkitan itu mulai dirasakan di Jawa Timur. 
Dari segi penanganan COVID-19, Kota Blitar menjadi satu-satunya daerah yang dijadikan uji coba pelaksanaan PPKM Level 1 oleh pemerintah pusat. Seperti dilansir dari laman birohumas.jatimprov.go.id, berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Nasional per 22  September 2021, sebanyak 38 kabupaten/kota di Jawa Timur semuanya  masuk  zona kuning atau resiko rendah penyebarannya. Artinya, saat ini daerah dengan zona kuning di Jatim sudah mencapai 100%.
Untuk tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR), berdasarkan data RS Online di Kemenkes per 30 September 2021, ICU COVID-19 pada 110 RS Rujukan sudah berada pada angka 0 (nol) pasien. Artinya, sebanyak 67% RS Rujukan di Jatim memiliki nol  pasien. 
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Isolasi COVID-19 yang sudah mencapai 0 pasien terdapat pada 52 RS Rujukan di Jatim. Termasuk di dalamnya RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya. Artinya ada sebanyak 31% RS Rujukan yang nol pasien.
Dari asessment situasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Provinsi Jawa Timur berada pada level 1. Assessment tersebut dinilai dari enam parameter yaitu Kasus Konfirmasi, Rawat Inap RS, Kematian, Testing, Tracing dan Treatment yang dilakukan secara masif dan terukur sehingga menghasilkan predikat memadai. Begitu juga dengan transmisi komunitas yang terdiri kasus konfirmasi, rawat inap RS, dan kematian berada pada penilaian level 1. 
Hasil assessment Kemenkes RI Per 7 Oktober 2021, kasus konfirmasi berada pada 2,11/100 ribu penduduk/minggu. Rawat inap mencapai 0,57/100 ribu penduduk/minggu, kematian 0,17/100 ribu penduduk/minggu. Sementara untuk hasil assessment situasi Covid-19 per 9 Oktober 2021, sebanyak 32 kabupaten/kota di Jatim masuk dalam level 1. Sementara 6 kabupaten/kota lainnya masuk level 2. Artinya 84,21% daerah berada di level 1 dan 15,79% masuk level 2. 
ADVERTISEMENT
Selanjutnya di bidang perekonomian, laju pertumbuhan ekonomi Jatim terus menunjukkan pergerakan yang makin progresif pada Kuartal kedua tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Jatim mampu melesat hingga 7,05 persen (y-o-y).Di tengah upaya penanganan kasus COVID-19, pertumbuhan ekonomi Jatim justru terdongkrak naik.
Dengan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II sebesar 7,05 persen y-o-y, menurut dia, Jatim mampu menjadi penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta dengan kontribusi 24,93 persen.
Kontribusinya terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 14,44 persen, Jatim juga menjadi provinsi penyumbang terbesar kedua. Pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II juga memotret daya beli masyarakat Jatim yang cukup tangguh pada masa pandemi ini. Hal tersebut, kata Khofifah, dilihat dari struktur PDRB Jatim pada Kuartal II yang disokong paling tinggi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 59,78 persen dengan catatan laju pertumbuhan 5,24 persen (y-oy).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) berkontribusi sebesar 25,98 persen dengan laju pertumbuhan pada Triwulan II sebesar 1,77 persen (y-o-y). Dari sisi pengeluaran, lanjut dia, belanja pemerintah pada Triwulan II juga memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap geliat ekonomi masyarakat.
Dalam struktur PDRB Jatim Kuartal II, kontribusi belanja pemerintah mencapai 5,44 persen dengan laju pertumbuhan 0,01 persen (y-o-y). Laju pertumbuhan bahkan tampak signifikan dalam periode antara Kuartal I dan Triwulan II (q-to-q) sebesar 27,46 persen. Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan yang baik dari sisi belanja pemerintah ini didukung realisasi APBD provinsi yang meningkat sebesar 95 persen dan peningkatan realisasi APBD kabupaten/kota sebesar 143 persen.
Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan kinerja terbaiknya dalam bidang pendidikan. Setelah berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional yang terus diraih oleh para siswa maupun guru, kini kinerja pendidikan Jawa Timur dinilai yang tertinggi di Indonesia. 
ADVERTISEMENT
Penilaian ini dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam highlight Indeks Kinerja Urusan Pendidikan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Kemendagri. Laporan yang dirilis pada bulan September 2021 tersebut menujukkan bahwa indeks kinerja pendidikan Jawa Timur mencapai 4,2308 poin mengungguli 33 Provinsi yang lain di Indonesia.
Capaian kinerja pendidikan Jawa timur ini makin melengkapi berbagai prestasi yang telah diraih Jawa Timur selama ini. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya Jawa Timur  menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yang siswa-siswinya diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baik melalui mekanisme Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) baik dari jalur reguler maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Tahun 2021. 
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari  Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), pada tahun 2021 siswa Jawa Timur yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN sebanyak 16.998 siswa,  naik dibanding tahun 2020 sebanyak 13.803  dan 13,737 siswa pada tahun 2019. Peringkat Jawa Timur ini kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan 10.715 siswa dan  Jawa Tengah dengan  8.100  siswa. Demikian pula pada jalur SBMPTN, Jawa Timur juga tertinggi di Indonesia. Berdasarkan keterangan resmi  LTMPT, 84.942 peserta yang dinyatakan lulus  SBMPTN 2021. Dari jumlah itu ada sebanyak 61.067 peserta ujian dari KIP Kuliah dan sebanyak 31.568 peserta merupakan siswa asal Jawa Timur, disusul kemudian Jawa Tengah sebanyak 28.186 peserta, Jawa Barat sebanyak 22.258 peserta,  Sumatera Barat 16.606 peserta dan Sumatera Utara 16.483.  
ADVERTISEMENT
Demikian pula dengan jalur reguler, siswa asal Jatim juga kembali  menduduki posisi pertama diantara provinsi lainnya, dengan jumlah  sebanyak 25.232 siswa yang diterima di jalur SBMPTN, disusul provinsi Jawa Barat  sebanyak 18.899, Jawa Tengah sebanyak 16.104, Sumatera Utara sebanyak 14.321 dan DKI Jakarta 9.526 siswa.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2020.
ADVERTISEMENT
Dengan tema Hari Jadi ke 76 Jawa Timur cukup sederhana yaitu “Jatim bangkit”. Kebangkitan semangat kita, karena mungkin sempat ada kelemahan semangat, ada pengurangan dari demand masyarakat sehingga supplynya sempat menurun terutama pada bulan Juli 2021 pada saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. (PPKM) darurat dan Agustus 2021 PPKM berlevel. 
76 tahun tak berhenti disini. Memulai usia yang baru, menandakan setiap tantangan harus siap dihadapi. Bertumbuh setiap hari, untuk mempersiapkan setiap keadaan, agar Jawa Timur terus menjadi teladan. Dirgahayu Provinsi Jawa Timur.
Penulis : I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
Jabatan : Pranata Humas Ahli Pertama Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur