Konten dari Pengguna

Mengatasi Kriminalitas di Kalangan Remaja

I Gede Eka Juniarta Yasa
ASN Kementerian Hukum dan HAM
23 Agustus 2021 18:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari I Gede Eka Juniarta Yasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Remaja. Foto : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Remaja. Foto : freepik.com
ADVERTISEMENT
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa, tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa, seperti yang dikemukakan Monks (2002).
ADVERTISEMENT
Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa negatif. Pada masa-masa ini seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, seperti menarik diri dari lingkungan internalnya yang berakibat muncul masalah, baik di rumah, sekolah, atau pertemanannya. Kenakalan remaja pada saat ini, seperti yang banyak diberitakan di berbagai media, sudah melebihi batas sewajarnya. Banyak anak remaja sudah mengenal narkoba, free sex, tawuran, pencurian, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya yang menyimpang dari norma-norma sosial dan aturan hukum.
Kenakalan remaja merupakan segala perbuatan yang dilakukan remaja yang melanggar aturan yang berlaku dalam masyarakat. Meskipun begitu, fenomena kenakalan remaja adalah sesuatu yang normal apabila tidak melanggar norma yang berlaku. Ketika seseorang beranjak remaja, beberapa perubahan terjadi, baik dari segi fisik maupun psikologis. Beberapa perubahan psikologis yang terjadi, seperti remaja cenderung untuk resisten dengan segala peraturan yang membatasi kebebasannya. Karena perubahan itulah banyak remaja melakukan hal-hal yang dianggap melawan.
ADVERTISEMENT
Kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminal sangat dipengaruhi peran orang tua. Banyak orang tua yang tidak paham bagaimana cara bersikap terhadap perubahan anaknya. Terkadang penanganan yang kurang tepat menyebabkan seorang remaja melakukan tindak kriminal. Misalnya, orang tua yang terlalu mengekang kebebasan anak tanpa memberikannya haknya. Hal ini memicu terjadinya konflik keluarga yang menyebabkan remaja mengalami depresi dan galau/resah. Munculnya tindakan berisiko ini sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain sepanjang rentang kehidupannya.

Penyebab Remaja Melakukan Kriminalitas

Remaja melakukan melakukan kriminalitas remaja bisa disebabkan faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal seperti krisis identitas, yaitu adanya perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
ADVERTISEMENT
Faktor internal lainnya adalah kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku “nakal". Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal seperti keluarga dan perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Selain itu faktor eksternal seperti komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik menyebabkan remaja melakukan penyimpangan perilaku yang mengakibatkan tindakan kriminal. Kenakalan remaja berupa tindak kriminal bisa memberikan pengaruh yang besar dalam masyarakat meskipun pengaruh mereka tidaklah diinginkan (unintended) karena dengan maraknya pemberitaan kriminalitas di kalangan remaja mendorong kita bertanya penyebab terjadinya tindakan tersebut.
ADVERTISEMENT

Mengatasi Kriminalitas pada Remaja

Dengan demikian perlu kiranya mencari langkah mengatasi kenakalan remaja, terutama pada lingkungan dalam keluarga. Berikut beberapa hal yang dapat sebagai berikut:
Pertama, mengungkap ada apa di balik kenakalan remaja. Para orang tua cenderung akan menghakimi anak remaja atas apa yang dilakukannya tanpa mengetahui ada masalah apa di baliknya. Bersikap seperti itu tidaklah adil bagi anak. Jadi, sebelum menghakimi anak yang berbuat nakal, tanya baik-baik apa yang sebenarnya terjadi.
Kedua, temukan cara menenangkan emosi pada remaja. Perubahan hormonal pada remaja akan cenderung cepat marah. Karena itu, salah satu tugas orang tua adalah mengetahui bagaimana cara untuk meredakan marah pada anak tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan, misalnya membiasakan mereka dengan mendengarkan musik, menulis, atau bermain game.
ADVERTISEMENT
Perlunya peran aktif pelbagai pihak untuk mengatasi kriminalitas di kalangan remaja adalah cara yang efektif. Kolaborasi antara stakeholder sebagai upaya untuk menyalurkan energi yang berlebih pada remaja sangat diperlukan, terlebih banyak dari remaja yang kebingungan mencari penyaluran energi.