Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Nikmatnya 'Enthok Slenget Kang Tanir', Kuliner Pedas di Yogyakarta
Pria Gembul Penikmat Makanan
▶️Jangan takut gendut, yuk kulineran◀️
🍴 HALAL ONLY
🏡 YK, IND
📢 #sobatgembul #nakdek
📬 [email protected]
3 September 2019 13:40 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
Tulisan dari Gembul Foodie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Enthok Slenget Kang Tanir adalah warung yang menyajikan kuliner pedas di Yogyakarta bagian utara. Butuh niat dan tekad kuat untuk sampai ke sini karena memang lokasinya ada di daerah Pakem Sleman, yang menuju ke arah Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Ya, walaupun jauh, karena sudah cocok dan memang suka dengan kuliner pedas pasti bakal Gembul samperin nih. Jika kalian mengecek dari Google Maps, lokasi bisa dituju dari Tugu Pal Putih Yogyakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit.
Saran Gembul, sebelum berangkat pastikan perut tidak dalam kondisi benar-benar lapar karena kamu akan memakan masakan yang pedas. Kemudian pastikan bahwa Warung Enthok Slenget Kang Tanir ini sedang beroperasi dengan menanyakan melalui pesan singkat atau WhatsApp. Biasanya, warung ini buka sekitar pukul 16.00 WIB hingga 20.00 WIB atau sehabisnya.
Lokasinya juga gampang banget untuk diakses dan mudah ditemukan karena sudah berpindah ke lokasi yang baru. Di lokasi yang lama pada tahun 2006, warung ini memang agak sulit dicari karena harus blusukan ke dalam jalan desa.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk lokasi yang baru, pengunjung tak perlu kesulitan parkir motor, mobil, bahkan bus karena disediakan lahan parkir yang luas.
Sesuai dengan namanya, enthok alias menthok atau itik menjadi bahan utama dari masakan di sini. Buat sebagian orang mungkin itu jadi sensasi baru dalam memakan daging enthok, dagingnya enak hampir mirip dengan daging bebek. Menu di sini cuma ada dua saja ya, yaitu Enthok Slenget dan Balungan Enthok.
Stok Balungan terbatas, hanya sekitar dua panci berukuran sedang. Namun untuk daging enthok-nya lumayan banyak. Bisa sampai 150 porsi disediakan setiap harinya.
Oke, sekarang mari kita ulas proses masaknya ya, Gaes. Jadi proses memasak yang digunakan Warung Enthok Slenget Kang Tanir masih sangat tradisional. Menggunakan anglo dan areng, baik itu untuk memasak air, nasi atau memasak enthok-nya juga.
ADVERTISEMENT
Proses memasaknya juga dadakan, jadi bukan yang sudah dimasak dalam skala besar lalu tinggal dipanaskan. Namun dimasak satu per satu sesuai dengan pesanan yang datang, agar masakan tetap terjaga cita rasa dan panasnya.
Potongan dagingnya juga bisa dibilang cukup besar, ini yang bikin puas saat makan disini ya, Gaes. Lalu karena keistimewaan di sini adalah rasa pedasnya, maka ada beberapa tingkatan pedasnya juga lho. Dimulai dari tidak pedas sama sekali, pedas sedang, cukup pedas, super pedas hingga ekstra pedas.
Kalau Gembul sendiri hanya mampu pada level cukup pedas dikarenakan mungkin mulut ini mampu pedas tapi perutnya nanti tidak kuat jika terlalu pedas. Ada yang sama seperti Gembul juga mungkin?
Berikutnya adalah menu Balungan Enthok, berbeda dari menu Enthok Slenget. Kalau Balungan Enthok itu sudah dimasak terlebih dahulu sebelumnya agar bumbu lebih cepat meresap, dan stoknya pun terbatas. Jika ada pelanggan yang memesan, nanti akan dihangatkan, dan tidak bisa request level pedas karena sudah dipukul rata pada level pedas sedang.
ADVERTISEMENT
Memakan Balungan Enthok ini butuh kesabaran tapi asyik dilakukan karena segala bagian Enthok tercampur di sini. Dari sayap, potongan paha, dada, dan ada kepala juga. Pokoknya buat kalian yang biasa memesan menu Balungan harus cobain juga nih menu Balungan Enthok.
Suasanya juga cukup tradisional, kalian bisa memilih tempat duduk yang lesehan atau ingin duduk di kursi. Tapi memang space lesehan di sini lebih luas. Jadi dapat juga dilihat ketika ada pelanggan datang, jika dia menghampiri bagian kasir dan bertanya ada menu apa saja berarti dia pelanggan baru.
Namun jika datang langsung duduk atau langsung bilang “Biasa yo, Pak, daging karo tengkleng pedes,” berarti dia pelanggan yang sudah sering datang ke sini. Karena pelayanan di sini juga bisa dibilang cukup ramah, jadi wajar jika pembeli dan Kang Tanir terlihat akrab dan sesekali disisipi bercandaan.
Penyajian makanannya juga Gembul sangat suka. Lauk dan nasi dipisah, bahkan nasi disajikan dalam bakul tersendiri lalu ada tambahan potongan kubis dan potongan timun. Ternyata kenapa nasi disajikan dengan bakul adalah supaya jika pembeli merasa nasi yang mereka pesan masih kurang, dia masih bisa nambah lagi dan itu tidak ditambah biaya tambahan.
ADVERTISEMENT
Jadi di sini itu nasinya free refill karena warung ini menerapkan prinsip makan di Warung Enthok Slenget Kang Tanir harus kenyang.
Harganya pun relatif terjangkau ya, Gaes, karena mereka menerapkan harga paket. Misal untuk menu Enthok Slenget daging dihargai Rp 30.000 dan untuk Tengkleng atau Balungan dihargai Rp 27.500. Kamu akan dapat nasi, lauk yang kamu pesan, dan satu gelas minuman.
Jadi di sini itu mau makan dengan nasi yang banyak atau sedikit sama saja bayarnya, tapi khusus makan di tempat saja lho ya. Namun jika ingin dibungkus ada harga sendiri, yaitu Rp 25.000 tapi dengan porsi yang lebih banyak karena tanpa nasi dan minum.
Oke, jadi buat kalian kalian penikmat kuliner pedas, jika sedang mampir dan berlibur di Yogyakarta. Wajib banget diagendakan buat nyobain “Enthok Slenget Kang Tanir” karena rasa pedasnya sangat cocok dengan suasana sekitar yang dingin karena sudah berada di wilayah Yogyakarta bagian utara mendekati Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Kamu harus ke sini langsung untuk menikmati hidangan di sini karena Warung Enthok Slenget Kang Tanir belum bekerja sama dengan layanan delivery online.