Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
3 Bahaya Dehidrasi bagi Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
26 November 2021 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dehidrasi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk ibu hamil. Wanita yang tengah mengandung memiliki kebutuhan air putih lebih banyak dibanding orang biasa. Pasalnya, air putih berpengaruh pada perkembangan janin dan pembentukan plasenta. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, ibu rentan mengalami dehidrasi.
Berikut ini tiga bahaya dehidrasi bagi ibu hamil yang perlu diwaspadai
Produksi ASI Berkurang
Dehidrasi pada ibu hamil akan berpengaruh pada produksi ASI-nya kelak. Produksi ASI akan lebih sedikit dibanding pada kondisi normal. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi asupan nutrisi bagi bayi karena ASI adalah makanan pertama bagi si kecil.
Kontraksi
Menurut Fahimeh Sasan, D.O., seorang asisten profesor ginekologi di Icahn School of Medicine, dehidrasi dapat memicu kontraksi uterus yang bisa menyebabkan kelahiran prematur. Selain itu, kekurangan cairan juga berisiko pada komplikasi persalinan dan bayi terlilit tali pusar.
ADVERTISEMENT
Produksi Cairan Ketuban Menurun
Dehidrasi dapat menyebabkan produksi cairan ketuban menurun. Cairan ketuban berfungsi untuk melindungi janin dalam kandungan. Jika produksinya menurun, hal itu dapat menghambat perkembangan janin. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan keguguran.
Untuk menghindari tiga bahaya tersebut, ibu hamil disarankan untuk minum air putih tiga liter per hari atau setara dengan 8-12 gelas. Kurangi konsumsi minuman manis dan kafein. Selain itu, batasi aktivitas di luar ruangan yang dapat memicu kelelahan. (mit)