3 Hal yang Harus Ibu Hamil Ketahui Tentang Kantung Janin

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
22 Januari 2022 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu hamil membaca buku. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil membaca buku. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pada pemeriksaan kehamilan pertama kali, dokter kandungan akan melihat kantung janin atau gestational sac pada rahim ibu melalui USG. Kantung janin atau yang bisa disebut sebagai kantung kehamilan adalah tempat yang akan membungkus janin yang sedang berkembang. Di dalamnya juga ada cairan ketuban.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat melalui USG, kantung yang berada di dalam rahim tersebut tampak seperti lingkaran putih dengan bagian tengah yang jernih. Kantung tersebut terbentuk sekitar lima sampai tujuh minggu setelah periode menstruasi terakhir. Itulah sebabnya kantung janin baru terlihat pada usia kehamilan tiga sampai lima minggu.
Berikut ini tiga hal yang harus ibu hamil ketahui tentang kantung janin.

Kantung Janin yang Terlihat di USG

Ilustrasi ibu hamil lakukan pemeriksaan USG. Foto: Kwangmoozaa/Shutter Stock
Kantung janin yang terlihat di USG tak serta merta menjadi pertanda baik bagi kehamilan ibu. Setelah kantung janin terlihat, tanda positif lain yang lebih penting adalah keberadaan kantung kuning atau yolk sac yang berkembang di dalam kantung janin.
Kantung kuning berfungsi untuk memberikan nutrisi pada embrio yang sedang berkembang sampai plasenta mengambil alih fungsinya. Kantung tersebut biasanya akan terlihat melalui USG transvaginal pada usia kehamilan lima atau enam minggu.
ADVERTISEMENT

Kantung Janin yang Tak Terlihat di USG

Ilustrasi foto USG. Foto: Shutter Stock
Jika kantung janin tak terlihat di USG, hal itu bisa disebabkan oleh salah perhitungan tanggal. Dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan USG ulang di kemudian hari dan membandingkan kadar hCG ibu.
Jika kadar hCG ibu antara 1.000-2.000, tapi kantung janin tidak terlihat, kemungkinannya ibu mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. Sementara itu, jika kadar hCG terus menurun, bisa jadi ibu mengalami keguguran dini atau kehamilan kimiawi.

Kantung Janin Kosong

Ilustrasi hasil USG ibu hamil. Foto: Thinkstock
Jika kantung janin kosong, kemungkinan yang terjadi adalah ibu mengalami kehamilan embrio. Dalam kondisi tersebut, embrio gagal berkembang di rahim, sehingga ibu mengalami keguguran dini pada awal trimester pertama.
Jika ibu mengalami kantung janin kosong, dokter mungkin akan menyarankan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG ulang di kemudian hari. Hal ini untuk memastikan apakah embrio belum muncul atau memang tak ada embrio yang berkembang di dalam rahim.
ADVERTISEMENT
Itu tadi tiga hal yang harus ibu ketahui tentang kantung janin. Setelah mengetahuinya, ibu jadi tahu bahwa penting sekali melakukan pemeriksaan USG di awal kehamilan untuk mengetahui kondisi kehamilan lebih dini. (mit)