3 Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Matik yang Bisa Rusak Komponen Mesin

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
10 Juni 2021 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengendarai mobil matik. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengendarai mobil matik. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil matik atau bertransmisi otomatis bisa menjadi sebuah solusi untuk sebagian masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Apalagi bagi mereka yang menyukai hal-hal praktis dalam beraktivitas ataupun berkendara.
ADVERTISEMENT
Selain praktis, mobil dengan transmisi otomatis juga lebih mudah digunakan dan memudahkan pengemudi yang belum lihat mengendarai mobil trasnmisi manual untuk mengemudikan mobil matik. Namun, kelebihan mobil bertransmisi otomatis ini justru bisa menimbulkan pengendara melakukan kesalahan saat mengemudi lho.
Menurut pebalap nasional dan pendiri Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, setidaknya ada tiga kesalahan umum perilaku pengemudi mobil matik yang sering ia jumpai.
Kesalahan ini biasanya terjadi dikarenakan pengendara memperlakukan mobil matik layaknya mobil bertransmisi manual. Padahal ada sedikit perbedaan antara keduanya. Gawatnya, kebiasaan-kebiasaan ini justru dapat merusak komponen mesin maupun transmisi.
Lalu, apa saja kesalahan umum yang sebaiknya tidak dilakukan pengemudi mobil matik? Yuk simak ulasannya.

1. Menganggap Pedal Rem Sebagai Kopling

Ilustrasi Pedal kopling. Foto: Getty Images
Menurut Rifat, kesalahan pengemudi mobil matik yang paling banyak ia temui adalah menjadikan pedal rem selayaknya kopling. Selain penggunaannya salah, hal itu dapat merusak komponen internal transmisi serta mesin dengan cepat dan kalau-kalau komponen transmisi ini rusak, biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Jadi banyak orang yang menggunakan matik dengan masukin gigi ke D, diinjek remnya pakai kaki kiri, kemudian digas secara perlahan-lahan, dan kaki kiri melepas rem juga perlahan. Itu salah besar," ujar Rifat seperti dikutip dari kumparanOTO.

2. Rem Menggunakan Kaki Kiri

Ilustrasi rem dan pedal mobil matik. Foto: Shutterstock
Berhubungan dengan kesalahan yang pertama, kesalahan lain yang biasa dilakukan pengguna mobil matik adalah menghentikan laju mobil dengan mengerem menggunakan kaki kiri.
Hal ini akan menjadikan kebiasaan buruk, kaki kiri akan terus berjaga di pedal rem. Sementara di saat yang bersamaan kaki kanan akan terus stand by di pedal gas.
Bukan hanya di kendaraan roda empat sebenarnya, perilaku yang sama juga dapat ditemukan pada pengemudi motor matik yang kerap menekan tuas rem di tangan kiri sembari menarik pedal gas.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada ceritanya ngerem pakai kaki kiri, itu bisa menyebabkan kampas rem cepat habis dan overheat, bahan bakar akan boros, dan tingkat keausan piranti penggeraknya juga akan cepat habis," tambahnya.

3. Sering Pindah Transmisi Saat di Kemacetan

Ilustrasi kemacetan. Foto: Getty Images
Saat terjadi kemacetan, pengemudi mobil matik juga sering melakukan perpindahan transmisi Drive (D) ke Neutral/No gear (N) atau sebaliknya secara berulang-ulang.
Menurut Rifat, hal tersebut diperbolehkan, hanya saja tidak perlu terlalu sering mengubah posisi transmisi karena komponennya memiliki kompensasi ketika mobil berhenti dalam waktu yang tidak lama. Cukup menahan laju mobil dengan menginjak rem apabila kondisi macet tersendat-sendat.
"Mobil transmisi matik itu selalu ada kompensasi. Ketika berhenti beberapa detik, tekanan pada girboks itu berkurang, sehingga enggak perlu ganti D ke N dan sebaliknya, terus karena itu mengurangi kenyamanan berkendara," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Apalagi saat sudah maju dan lupa masukkin transmisi, yang ada ketika udah injak gas dan masukin gigi ke D malah loncat mobilnya, bahaya sekali," tutup Rifat. (via)