4 Kisah Mengerikan Mayat Dijadikan Pajangan, Ada yang Jadi Manekin Toko

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
13 Januari 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mumi. Foto: Pixabay/albertr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mumi. Foto: Pixabay/albertr
ADVERTISEMENT
Proses pengawetan jenazah atau mayat mungkin masih terdengar asing dan aneh bagi sebagian orang. Prosedur yang disebut mumifikasi tersebut adalah metode pembalseman jasad melalui proses tertentu yang bertujuan mengeringkan sebagai bentuk cairan yang ada dalam tubuh manusia dan membuat tubuhnya awet sampai ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Mumifikasi pertama kali dilakukan pada zaman Mesir Kuno. Kala itu, proses ini bertujuan untuk memuliakan orang yang sudah meninggal agar memiliki kehidupan yang layak di alam baka.
Namun, di beberapa negara, ada mayat yang diawetkan dengan tujuan lain. Salah satunya untuk dijadikan pajangan. Seperti yang dialami oleh empat mayat ini.

The Cherchen Man

The Cherchen Man. Foto: chinesemummies
The Cherchen Man merupakan mayat yang meninggal sekitar 1.000 SM. Mayat yang pertama kali ditemukan oleh arkeolog Swedia pada tahun 1934 tersebut diketahui dimumikan pada zaman perunggu.
Tak hanya kondisinya yang cukup baik, The Cherchen Man juga dikubur bersama artefak lain yang menjadi informasi tentang asal-usul pemukiman di Tiongkok. Mayat ini kemudian dijadikan pajangan di sebuah museum.
ADVERTISEMENT

Llullaillaco Maiden

Llullaillaco Maiden. Foto: Wikipedia
Pada tahun 1999, para peneliti menemukan tiga mayat anak kecil yang mati membeku bersama barang-barang antik yang mengelilinginya. Jasadnya masih dalam keadaan baik meskipun sudah berusia sekitar 500 tahun. Mereka diperkirakan menderita infeksi bakteri dan dibunuh dalam ritual Suku Inca.
Kini, mumi yang dikenal dengan nama Llullaillaco Maiden tersebut dipajang di sebuah museum.

Lady Xin Zhui

Lady Xin Zhui. Foto: Wikipedia/Huangdan2060
Lady Xin Zhui atau yang dikenal sebagai Lady Dai adalah mumi berusia 2.100 tahun dari Dinasti Han Barat. Mumi yang dijuluki sebagai The Diva Mummy tersebut memiliki kondisi pengawetan yang baik. Saat ditemukan, mayat Lady Dai dikubur bersama ribuan barang berharga, seperti kain mahal, kerajinan kayu, dan lain sebagainya.
Kemewahan tersebut diketahui sebagai cara orang kaya pada masa itu agar bisa "hidup" selamanya bersama barang-barang berharganya.
ADVERTISEMENT
Kisah mayat yang satu ini bisa dibilang anti-mainstream. Bukannya mendapat peristirahatan yang layak, ia justru diawetkan dan dijadikan manekin di La Popular La Casa De Pascualita, sebuah toko gaun di Meksiko. Mayat itu dikabarkan merupakan mayat anak perempuan dari mantan pemilik toko tersebut.
Mayat perempuan ini sudah menjadi manekin selama lebih dari 75 tahun. Hanya orang-orang tertentu yang boleh mengganti gaun yang dipakainya. Uniknya, gaun tersebut selalu laku keras. Selain itu, mayat ini selalu terlihat cantik. Orang-orang sampai penasaran pada proses pembalsemannya.
Itu tadi empat kisah mayat yang dijadikan pajangan. Bagaimana menurutmu? (mit)