news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Fakta Seputar Infeksi Jamur pada Vagina, Perempuan Harus Tahu

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
29 Mei 2021 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Infeksi jamur pada vagina mungkin dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena menyebabkan rasa gatal dan panas. Vagina merupakan bagian tubuh wanita yang perlu dijaga kebersihan dan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu bahwa infeksi jamur ternyata bukanlah penyakit berbahaya dan mudah?
Lisa Mastersosn, M.D, seorang praktisi ob-gyn dan co-host dari The Doctors tersebut menjelaskan bahwa kebanyakan perempuan akan cemas dengan alasan terkena penyakit tesebut serta apa efek jangka panjangnya terhadap kesehatan mereka, dan bagaimana mereka harus merawatnya.
"Tetapi infeksi jamur sangatlah mudah untuk diobati dan tidak akan menghantui hidup kalian selamanya," ujar Lisa.
Berikut lima fakta infeksi jamur pada vagina yang perlu kamu tahu Ladies. Yuk simak ulasannya dirangkum dari berbagai sumber.

1. Infeksi Jamur Adalah Hal Biasa

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Menurut survei, tiga dari empat wanita didiagnosa pasti akan terinfeksi jamur pada masa nya. Tetapi 53 persen wanita tidak tahu sama sekali bagaimana harus berurusan dengan jamur nakal itu, dan 2/3 nya tidak tahu bagaimana menyembuhkan nya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Monistat, yang membuat krim obat infeksi jamur, menginisiasi kampanye awareness terhadap infeksi jamur pada vagina. Karena kalian tidak punya alasan untuk tidak tahu mengenai apa yang nantinya mungkin akan terjadi dengan vagina.

2. Bukan Penyakit Kelamin

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstoc
Menurut survei, 81 persen pasien yang datang untuk mengobati infeksi jamur berasumsi bahwa infeksi ini disebabkan oleh penularan melalui partner mereka saat berhubungan seks, padahal sama sekali tidak.
Faktanya, infeksi jamur adalah ketidakseimbangan pH di dalam vagina yang berujung pada muncul nya jamur, dan biasanya disebabkan oleh hormon yang meningkat.
"Ini bisa disebabkan oleh banyak hal, kontrasepsi hormonal seperti pil KB, stres, sistem kekebalan yang lemah karena kamu lelah atau kurang tidur, dan kondisi lingkungan seperti tetap memakai pakaian berkeringat atau pakaian renang yang basah." ungkap Masterson.
ADVERTISEMENT

3. Infeksi Jamur Bukan Infeksi Bakteri

Ilustrasi Vagina sedang infeksi. Foto: Shutterstock
Sebagian wanita biasanya mengira infeksi jamur sama dengan penyakit kelamin. Wanita lebih banyak salah mendiagnosa dari yang tadinya infeksi jamur menjadi infeksi bakteri, maka dari itu pengobatan infeksi jamur pun menjadi tidak efektif dikarenakan kesalahan diagnosa yang semuanya berawal dari asumsi.
"Keduanya termasuk dalam kategori vaginitis, atau radang vagina, dan vaginosis bakterial kadang-kadang dapat disalahartikan sebagai infeksi jamur karena gejalanya serupa, Tetapi bakteri mengubah pH vagina ke arah yang berbeda, dan membutuhkan antibiotik untuk membersihkannya. Sedangkan infeksi jamur membutuhkan krim antijamur," ujar Masterson.

4. Periksa di Rumah

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Tidak perlu terburu-buru menemui ahli ob-gyn, jika kamu menemukan gejala-gejala di bawah ini, kamu bisa langsung ke apotek untuk beli obat krim anti jamur.
ADVERTISEMENT
- Mengeluarkan bau tidak sedap atau amis
- Mengeluarkan cairan yang abnormal
- Gatal luar biasa yang berujung perasaan terbakar di daerah miss V kalian.

5. Pengobatan Sederhana

Ilustrasi Vagina Foto: Shutterstock
Pengobatan ini bisa dilakukan selama seminggu penuh dan kamu hanya perlu sabar agar semua kembali semula. Bahkan dengan penggunaan krim atau obat yang sesuai, sehari pun jamur akan hilang dari peredaran. (via)