Konten dari Pengguna

5 Pertanyaan PDKT untuk Menguji Keseriusan Calon Pasangan

Generasi Milenial
Generasi Milenial
27 Mei 2022 9:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PDKT. Foto: Dragon Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PDKT. Foto: Dragon Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Memang sih namanya juga masih PDKT alias pendekatan, pasti yang terbenak di pikiranmu ialah permulaan hubungan yang masih santai saja. Ya, masa-masa saling mengenal satu sama lain, tak lebih dari itu.
ADVERTISEMENT
Tapi, daripada kamu baru menemukan ketidakcocokan saat sudah resmi pacaran, bukankah lebih baik mengetahuinya sedari awal sejak masa PDKT? Ya, dengan begitu PDKT bukan hanya saling mengenal, tapi juga saling mencocokkan diri.
Berikut ini beberapa saran pertanyaan PDKT yang penting untuk kamu tanyakan. Selain itu, dengan pertanyaan ini kamu juga bisa menilai keseriusan calon pasanganmu, ya.
1. Mau membawa hubungan kita ke arah yang seperti apa?
Pertanyaan pertama dan utama, yakni kepastian akan arah hubungan ke depannya. Mungkin terlihat sangat tergesa-gesa karena masih PDKT sudah minta kepastian, tapi apa salahnya sedia payung sebelum hujan? Jangan sampai seseorang yang mendekatimu itu hanya bermain-main dan baru ketahuan busuknya di belakang nanti.
Terlebih lagi, untuk kamu yang memang niat menjalin sebuah hubungan yang serius untuk lanjut ke jenjang pernikahan, tentu butuh komitmen dari kedua belah pihak untuk menjalaninya. Dengan kata lain, kalau dari awal sudah berbeda arah hubungan, untuk apa PDKT terus dilanjutkan? Tentunya hanya akan buang-buang waktu, ya.
ADVERTISEMENT
2. Ingin punya pasangan yang seperti apa?
Idealnya memang suatu hubungan itu berisikan sepasang kekasih yang saling melengkapi, baik kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki. Namun, realitanya setiap orang itu punya kebutuhan dan prioritas masing-masing dalam hidupnya.
Oleh karena itu, wajar kalau setiap orang itu punya kriteria pasangan hidup dan ini bisa ditanyakan sejak awal masa PDKT. Kriteria tersebut tak melulu soal fisik, melainkan juga bisa karakter, hingga visi dan misi hidup calon pasangan. Setelah itu, tanyakan pada dirimu, apakah kamu memenuhi kriteria tersebut?
3. Apa kekurangamu yang harus aku terima?
Ilustrasi PDKT. Foto: Pixabay
Seseorang mungkin lebih mudah untuk menceritakan berbagai kelebihannya sebagai wujud kebanggaannya. Namun, apakah itu juga berlaku dalam urusan kelemahan-kelemahannya? Nah, inilah yang jadi salah satu poin penting untuk dibahas saat PDKT.
ADVERTISEMENT
Di sini kamu bisa mencocokkan apakah kamu bisa menerima kekurangan calon pasanganmu? Memberikan toleransi untuk kelemahannya karena kamu sendiri tak sempurna? Apakah kalian bisa saling berkompromi untuk kekurangan masing-masing? Ya, bertemu di tengah sebagai jalan terbaik.
4. Kenapa putus dengan mantan terakhir?
Secara logika, tak akan ada asap kalau tidak ada api, ya. Sejalan dengan hal tersebut, maka dalam hubungan juga berlaku hubungan sebab-akibat. Dengan mengetahui alasannya putus dengan si mantan, secara tidak langsung kamu bisa menjadikannya pembelajaran berharga untuk perjalanan barumu dengannya nanti.
Di sisi lain, kamu juga bisa menilai bagaimana dia memperlakukan mantannya dulu, tentunya kurang lebih kamu akan diperlakukan seperti itu. Terlebih lagi, kamu bisa mengulik apakah putusnya dengan si mantan karena kesalahannya? Setelah itu, pikirkan baik-baik apakah kesalahan itu tak akan terjadi dalam hubunganmu dengannya nanti.
ADVERTISEMENT
5. Bagaimana kehidupan dalam keluargamu?
Nantinya, kalau kamu benar-benar menjadi pasangannya, kamu tak hanya bersatu dengannya, tetapi juga dengan keluarganya. Tentunya, kamu harus mengetahui bagaimana keluarga dari calon pasanganmu dan apakah kamu bisa menerima keluarganya. Mulai dari budaya keluarganya hingga karakteristik masing-masing dari anggota keluarganya yang akan hidup berdampingan denganmu nantinya.
Nah, itu tadi beberapa pertanyaan yang bisa kamu ajukan saat masa-masa PDKT. Daripada saat momen pendekatan itu membahas hal yang bersifat basa basi, lebih baik saling mengenal lebih dalam untuk mencari kecocokan satu sama lain bukan? Semoga cukup membantu dalam memberikan referensi untukmu, ya. (mel)