Konten dari Pengguna

7 Dokter dengan Eksperimen Paling Sadis yang Mengancam Nyawa Pasien

Generasi Milenial
Generasi Milenial
11 Oktober 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokter dianggap sebagai salah satu profesi yang paling berjasa. Mereka bertugas menyembuhkan penyakit, menyosialisasikan isu kesehatan, hingga menemukan pengobatan mutakhir. Sudah selayaknya dokter melakukan yang terbaik untuk pasien.
ADVERTISEMENT
Namun, tujuh dokter berikut ini "melenceng" dari tanggung jawab tersebut. Bukannya mencari penemuan yang bermanfaat, mereka justru membuat eksperimen sadis yang mengancam nyawa pasiennya.

Josef Mengele

Josef Mengele. Foto: Wikipedia
Josef Mengele merupakan dokter yang bertugas menyeleksi tahanan Nazi untuk dijadikan buruh kerja paksa. Jika menemukan orang yang lemah, ia tak segan-segan untuk membunuh orang tersebut. Itulah sebabnya ia disebut sebagai Malaikat Maut.
Mengele juga dikenal sebagai dokter yang sering melakukan percobaan terhadap manusia. Ia membunuh 10 orang kembar identik dengan kloroform dan membedah tubuh mereka untuk dibandingkan. Selain itu, ia juga pernah melakukan percobaan dengan mengamputasi anggota tubuh manusia dan menyatukannya kembali.

Shiro Ishii

Shiro Ishii. Foto: Wikipedia/Masao Takezawa
Shiro Ishii merupakan dokter yang juga ahli mikrobiologi di Jepang. Sebelum menjadi dokter, Shiro Ishii dikenal sebagai mahasiswa berprestasi. Sayangnya, ia memiliki perangai yang buruk, yaitu egois dan suka memaksa.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1942, Ishii memulai eksperimen yang membuat puluhan ribu orang meninggal dunia. Pasalnya, ia melakukan percobaan dengan menciptakan senjata biologis berupa penyakit mematikan, seperti virus anthrax, kolera, pes, dan lain sebagainya. Ia juga pernah melakukan percobaan aborsi paksa, simulasi jantung, dan hipotermia.

Harold Shipman

Harold Shipman. Foto: Wikipedia/Wakefield Prison
Harold Shipman adalah seorang dokter umum di West Yorkshire, Inggris, pada tahun 1972. Bukannya sembuh, kebanyakan pasiennya justru meninggal dunia. Penyebabnya adalah suntikan diamorfin yang ia berikan pada pasiennya.
Diketahui bahwa Shipman telah membunuh 250 orang. Bahkan, banyak yang menyakini kalau jumlahnya lebih dari itu. Akibat tindakan tersebut, ia dipenjara pada Januari 2000. Hingga akhirnya, ia ditemukan tewas gantung diri di selnya pada 13 Januari 2004.
ADVERTISEMENT

Michael Swango

Michael Swango. Foto: Wikipedia
Michael Swango adalah seorang dokter magang di Ohio State University. Diketahui bahwa ia memiliki ketertarikan psikis pada orang yang sekarat sejak menjadi mahasiswa kedokteran di Southern Illinois University of Medical School.
Karena hal tersebut, ia kerap kali menyuntikkan arsenik dan jenis racun lain yang membuat penyakit pasiennya bertambah parah. Tindakannya tersebut telah mengakibatkan sedikitnya 30 orang meninggal dunia.

Carl Clauberg

Carl Clauberg. Foto: Wikipedia
Carl Clauberg merupakan salah satu dokter di kamp konsentrasi Nazi dan profesor ginekologi di Universitas Konigsberg. Pada tahun 1942, ia memulai percobaan dengan melakukan sterilisasi massal untuk perempuan di kamp konsentrasi Nazi.
Percobaan tersebut ia lakukan dengan menyuntikkan cairan asam ke rahim para perempuan tersebut. Akibatnya, ovarium mereka mengalami kerusakan. Tak sedikit pula yang akhirnya meregang nyawa. Sekitar 300 perempuan menjadi korban dari percobaa, sadisnya itu.
ADVERTISEMENT

Arnfinn Nesset

Arnfinn Nesset. Foto: Murderpedia
Arnfinn Nesset memang bukan seorang dokter. Ia adalah seorang perawat di Norwegia. Namun, ia telah melakukan tindakan keji pada pasiennya dengan menyuntikkan curacit. Curacit adalah obat yang memberikan efek rileks pada otot. Suntikan tersebut membuat 22 orang meninggal dunia.
Penyelidikan terhadap tindakan Nesset memakan waktu lama karena curacit sulit dilacak di dalam tubuh manusia. Setelah dua tahun, ia terbukti bersalah dan dipenjara selama 21 tahun. Pada tahun 2004, ia dibebaskan dan hidup dengan nama berbeda di suatu tempat di Norwegia.

Jack Kevorkian

Jack Kevorkian. Foto: Wikipedia/WillMcC
Jack Kevorkian disebut sebagai dokter paling kontroversial di dunia medis. Pasalnya, ia sering membantu pasien yang sakit parah untuk mengakhiri penderitaannya dengan eutanasia. Eutanasia adalah proses bunuh diri yang diawasi oleh dokter. Sistem ini masih diperdebatkan kelegalannya di dunia medis.
ADVERTISEMENT
Kevorkian memiliki dua mesin eutanasia buatannya sendiri, yaitu Thanatron dan Mercitron. Thanatron adalah infus berisi garam, natrium thipental, dan kaliam klorida. Sementara itu, Mercitron adalah masker gas karbon monoksida. Tindakan tersebut membuatnya dipenjara selama delapan tahun.
Itu tadi tujuh eksperimen dokter dengan eksperimen paling sadis yang mengancam nyawa pasien. Semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali, ya. (mit)