Konten dari Pengguna

8 Tipe Cinta Menurut Psikolog, Hubungan Kamu dan Doi Masuk yang Mana?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
4 Januari 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kata siapa cinta tak ada teorinya? Salah satu teori tentang cinta yang wajib kamu ketahui adalah segitiga cinta. Teori yang disampaikan oleh seorang ahli psikologi atau psikolog bernama Robert Sternberg tersebut menjelaskan tentang tiga komponen dalam hubungan percintaan, yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.
ADVERTISEMENT
Keintiman merujuk pada ketertarikan dan kedekatan pada awal menjalin hubungan. Gairah merujuk pada ketertarikan fisik dan seksual. Sementara komitmen merujuk pada keseriusan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius dan jangka panjang.
Ketiga komponen tadi akan membentuk delapan tipe cinta. Setiap tipe memiliki komponen masing-masing. Apa saja itu?

Non-Love (Tak Ada Cinta)

Ilustrasi non-love. Foto: Pixabay
Tipe cinta yang satu ini pasti dapat dimengerti secara harfiah. Dalam non-love, tidak ada komponen cinta apapun yang terlibat di dalamnya. Tipe ini biasanya terjadi pada perkenalan awal dengan lawan jenis.

Liking (Menyukai)

Ilustrasi liking. Foto: Pixabay
Kamu pasti pernah naksir seseorang, kan? Dalam situasi itu, kamu sedang berada di tipe cinta liking. Dalam tipe ini, komponen cinta yang mendominasi adalah keintiman. Jika perasaan itu bertahan dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin akan muncul gairah dan komitmen dalam hubunganmu dengannya.
ADVERTISEMENT

Infantuated Love (Cinta Gila)

Ilustrasi infantuated love. Foto: Pexels
Infantuated love merupakan tipe cinta yang hanya memiliki komponen gairah di dalamnya. Dalam situasi ini, kamu dan doi hanya saling tertarik secara fisik dan seksual. Jenis hubungan yang termasuk dalam tipe ini yaitu friends with benefit (FWB) yang sering terjadi di kota-kota besar.

Empty Love (Cinta Kosong)

Ilustrasi empty love. Foto: Pixabay
Dalam empty love, komponen cinta yang ada hanya komitmen. Situasi ini biasanya dirasakan oleh mereka yang dijodohkan dengan terpaksa. Jika pasangan tersebut terus terikat dalam hubungan tanpa keintiman dan gairah, mereka akan tertekan dan berujung pada perceraian.

Romantic Love (Cinta Romantis)

Ilustrasi romantic love. Foto: Pixabay
Romantic love merupakan tipe cinta yang melibatkan komponen keintiman dan gairah. Tipe cinta ini biasanya dirasakan oleh mereka yang sedang berpacaran. Mereka mungkin belum dapat menentukan kelanjutan hubungan dalam jangka panjang. Itulah sebabnya hubungan ini dapat berakhir kapan saja.
ADVERTISEMENT

Companionate Love (Cinta Pendamping)

Ilustrasi pasangan. Foto: Pixabay/pasja1000
Companionate love merupakan tipe cinta yang di dalamnya terdapat komponen keintiman dan komitmen. Tipe cinta ini biasanya dialami oleh pasangan yang sudah lama menikah sampai tua dan tidak ada hasrat seksual lagi di antara mereka. Mereka tetap berbagi kasih sayang satu sama lain dalam ikatan pernikahan.

Fatuous Love (Cinta Palsu)

Ilustrasi fatuous love. Foto: Pixabay
Fatuous love merupakan tipe cinta yang melibatkan komponen gairah dan komitmen. Biasanya, tipe cinta seperti ini tidak akan bertahan lama karena tak ada keintiman atau kedekatan yang dirasakan oleh pasangan tersebut. Situasi ini sering kali dirasakan oleh pasangan yang buru-buru menikah.

Consummate Love (Cinta Sempurna)

Ilustrasi consummate love. Foto: Pixabay
Tipe cinta yang terakhir ini merupakan cinta yang diinginkan semua orang, termasuk kamu. Tipe ini disebut sebagai cinta sempurna karena ketiga komponen cinta ada di dalamnya. Dalam situasi ini, pasangan memiliki kedekatan emosional dan komunikasi yang baik, pengalaman seksual yang memuaskan, dan komitmen yang kuat.
ADVERTISEMENT
Itu tadi delapan tipe cinta menurut psikologi. Hubungan kamu ada di tipe mana? (mit)