Ada Tekniknya, Tips Aman Berkendara di Sekitar Truk yang Harus Kamu Tahu

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
16 Desember 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
zoom-in-whitePerbesar
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
ADVERTISEMENT
Siapapun yang pernah berkendara di jalan tol atau jalan utama lintas provinsi pastinya tahu bagaimana rasa ngeri ketika mengemudi dekat dengan truk. Nah, ketika kamu dalam posisi sedemikian, kamu harus paham bahwa sopir truk memiliki area blind spot atau bidang pandang yang terhalang saat mengemudi.
ADVERTISEMENT
Selain blind spot, pendiri Jakarta Defensive Driving Consultan (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan bahwa sopir truk juga memiliki visibilitas yang terbatas di area depan. Mereka tak akan melihat sepeda motor atau orang yang berjarak 1-2 meter di depan.
Oleh karena itu, peran kooperatif dari pengemudi kendaraan di sekitar truk sangat diperlukan. Tujuannya, tentu supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
Eits, tunggu dulu. Sekadar membunyikan klakson ternyata masih belum cukup, lho. Kamu harus memastikan bahwa sinyalmu tersampaikan dengan baik kepada sopir truk.
Setidaknya, kamu harus terus memerhatikan apakah sopir truk benar-benar mengetahuinya. Atau, atau syukur-syukur mengkonfirmasinya dengan balasan klakson atau isyarat lain.
"Kalau posisi kita bisa melihat si sopir, baik secara langsung atau melalui pantulan spion truk, maka kita tidak berada di area blind spot. Sebaliknya bila sopir tidak terlihat, kita berada di area blind spot-nya, maka sebisa mungkin langsung jauhi truk itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Perhatikan Jarak Aman

Pahami titik blind spot pada truk supaya selalu aman berkendara di dekatnya Foto: Farhan Raudah/kumparan
Meskipun sudah memberikan isyarat untuk sopir truk, perjuangan kita dalam menyetir mobil belum selesai. Jaga jarak aman tetap diperlukan untuk menghindari hal-hal yang mengerikan. Tenang saja, praktik jaga jarak aman ini sangat mudah.
"Kalau di depan truk, jarak minimal dengan truk di belakang itu bisa ukur dengan melihat spion. Kalau ban depannya sudah terlihat menapak semua, maka jarak aman teratasi," katanya.
Tapi bukan berarti harus selalu menjaga jarak dengan posisi tersebut terus-menerus. Apabila lengang, langsung pacu kendaraan menjauhi truk.
"Bagaimanapun, truk yang bermuatan punya jarak pengereman yang lebih panjang karena momen inersia," terang Jusri.
Bila kamu berada di belakang truk, maka perlu diingat kembali perilaku proaktif tadi, dan tidak usah terlalu dekat dengan truk. Jika tidak terlihat, lebih baik segera beri jarak yang lebih jauh, atau salip bila memungkinkan.
ADVERTISEMENT

Teknik Tepat Menyalip Truk

Mobil truk Foto: dok. Istimewa
Jangan khawatir, sebenarnya menyalip truk hanya memerlukan metode yang sederhana seperti menyalip kendaraan lain. Hanya saja, karena blind spot yang dirasakan sopir truk, kamu perlu memberikan sinyal klakson dan dim sebagai tanda keberadaan.
"Untuk menyalip, cek spion dulu, ketika aman barulah double check dengan menoleh ke arah lajur di kanan, untuk benar-benar mengkonfirmasi. Selebihnya saat kondisi sudah aman, baru eksekusi. Salip truknya sambil bunyikan klakson dan dim," katanya.
Setelah menyalip truk, jangan asal masuk lagi ke lajur. Perhatikan kecepatan laju dan jarak truk. Pastikan jarak dengan truk sudah aman, dengan menerapkan pengelihatan di spion tengah. (bel)