Konten dari Pengguna

Anak Sulit Diatur? 3 Cara Parenting Ini Bisa Bantu Buat Anak Nurut Orang Tua

Generasi Milenial
Generasi Milenial
25 Maret 2021 12:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak kecil. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecil. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Jika anak sulit diatur dan tak mau mendengarkan, biasanya orang tua bisa jadi kehabisan akal untuk mengendalikannya. Apalagi bila kondisi orang tua sudah lelah, baru pulang bekerja atau sedang sibuk mengurus anak yang lebih kecil misalnya.
ADVERTISEMENT
Supaya si anak patuh dan mendengarkan perkataan orang tuanya, akhirnya ada beberapa orang tua yang memilih mengancam anak. Ancaman, dianggap salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan hasil secepat mungkin. Apakah kamu pernah melakukannya juga?
Sebenarnya, para orang tua perlu tahu: ancaman tidak efektif untuk membuat anak menurut. Yap, pasalnya ancaman hanya ampuh sesaat saja tapi tidak untuk jangka panjang.
Ancaman yang orang tua berikan untuk membuat anak melakukan sesuatu, bisa dianggap biasa oleh anak sehingga ia kembali mengabaikannya. Akibatnya? Orang tua perlu terus meningkatkan atau memberi ancaman yang ‘lebih keras’ daripada yang sebelumnya entah sampai kapan dan tak ada habisnya.
Tak hanya itu, anak yang sering diancam juga cenderung terbiasa diancam dulu baru mau melakukan sesuatu. Hal ini sama dengan tidak mendidik anak untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan juga akan berpengaruh pada rasa percaya diri anak.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana solusinya? Coba yuk, ikuti 3 tips parenting membuat anak menjadi nurut seperti yang dijelaskan oleh Adele Feber, dalam bukunya How to Talk so Kids Will Listen and Listen so Kids Will Talk: Berikut ulasannya.

1. Beri Pilihan pada Anak

Ilustrasi anak bersama ibunya. Foto: Pixabay
Berikan pilihan yang mudah dipahami oleh anak. Misalnya, "Rapikan mainanmu sekarang supaya kamu masih punya waktu nonton televisi sebelum tidur, atau rapikannya nanti saja tapi kamu enggak nonton televisi sama sekali.”
Setelah diberikan pilihan, sang anak tentu akan memikirkan pilihan yang ingin ia ambil sesuai kemauannya sendiri dan tanpa paksaan ancaman dari orang tua.

2. Beri Batasan dengan Tegas

Ilustrasi ibu memberikan pilihan pada anak. Foto: Pixabay
Selain memberikan pilihan, orang tua juga perlu memberi batasan pada anak dengan tegas dan jelas. Misalnya, “Ibu akan pergi ke rumah Nenek 30 menit lagi. Kamu bisa ikut kalau sekarang segera mandi dan berpakaian. Kalau kamu belum siap saat ibu akan berangkat, kamu bisa tidak bisa ikut dan main di rumah saja."
ADVERTISEMENT
Dengan memberikan batasan dengan tegas dan jelas, si anak juga akan melakukannya dengan kebebasan yang ingin mereka ambil sehingga dapat membuat anak secara langsung belajar mengambil keputusan.

3. Tetapkan aturan

Ilustrasi ibu sedang mengajari anak belajar. Foto: Getty Images
Buatlah aturan yang jelas dan sampaikan aturan ini di awal serta pastikan anak paham apa saja yang menjadi tugas atau kewajibannya berikut konsekuensi jika ia tidak memenuhinya. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi mengancam ataupun memarahinya.
Bagaimana jika anak tetap lalai atau abai? Tak perlu marah dan bersikap kasar ya. ingatkan saja sang anak pada peraturannya! (via)