Anti Dag-dig-dug, Begini Teknik Aman Berkendara di Sekitar Truk

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2020 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berkendara di sekitar truk. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkendara di sekitar truk. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang berkendara di sekitar truk membuat sedikit cemas. Pengemudi harus extra hati-hati karena tak bisa dimungkiri banyak kecelakaan terjadi diakibatkan sopir truk tidak melihat kendaraan lain di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu kita ketahui adalah dalam mengendarai truk terdapat area blind spot atau area bidang yang terhalang, sehingga supir truk bisa saja tidak melihat ada kendaraan lain di sekitarnya. Demikian dikatakan pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu.
Selain itu, sopir truk juga memiliki visibilitas yang terbatas di area depan. Sehingga, tidak akan terlihat oleh mereka sepeda motor atau orang yang berjarak 1-2 meter di depan. Oleh sebab itu, diperlukan peran kooperatif dari pengemudi kendaraan di sekitar truk supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
"Pada dasarnya setiap pengemudi harus aktif berinteraksi supaya supir truk mengetahui dan menyadari keberadaan kita, bisa pakai klakson, sein, atau dim," buka Jusri kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Tapi sekadar membunyikan klakson masih belum cukup. Pengemudi harus memastikan bila sinyal tersampaikan dengan baik. Artinya, pastikan sopir truk benar-benar mengetahuinya. Atau, syukur-syukur mengonfirmasinya dengan balasan klakson atau isyarat lain.
"Kalau posisi kita bisa melihat si sopir, baik secara langsung atau melalui pantulan spion truk, maka kita tidak berada di area blind spot. Sebaliknya bila sopir tidak terlihat, kita berada di area blind spot-nya, maka sebisa mungkin langsung jauhi truk itu," tambah pria yang juga gemar touring menggunakan moge petualang ini.

Perhatikan Jarak Aman

Ilustrasi jaga jarak saat berkendara di sekitar truk. Foto: Pexels
Selain blind spot, kata Jusri, setiap pengemudi juga harus memperhatikan jarak aman dengan truk. Untuk hal ini praktiknya mudah. Bukan berdasarkan hitung-hitungan waktu atau kecepatan, melainkan manfaatkan pandangan spion tengah.
ADVERTISEMENT
"Kalau di depan truk, jarak minimal dengan truk di belakang itu bisa ukur dengan melihat spion. Kalau ban depannya sudah terlihat menapak semua, maka jarak aman teratasi," katanya.
Tapi bukan berarti harus selalu menjaga jarak dengan posisi tersebut terus-menerus. Apabila lengang, langsung pacu kendaraan menjauhi truk.
"Bagaimanapun truk yang bermuatan punya jarak pengereman yang lebih panjang karena momen inersia," terang Jusri.
Beda cerita apabila berada di belakang truk, maka ingat lagi soal perilaku pro aktif tadi. Selain itu upayakan untuk tidak terlalu dekat. Jelas Jusri karena tidak terlihat, maka akan lebih baik segera beri jarak yang sedikit jauh atau salip bila memungkinkan.

Teknik Tepat Menyalip Truk

Truk yang kelebihan muatan atau over dimension over load (Odol) melintas di jalan tol. Foto: Dok. Joko Setiowarno
Adapun cara menyalip truk, metodenya sesederhana seperti menyalip kendaraan lain. Hanya saja karena soal blind spot tadi, berikan sinyal klakson dan dim sebagai tanda keberadaan.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyalip, cek spion dulu, ketika aman barulah double check dengan menoleh ke arah lajur di kanan untuk benar-benar mengonfirmasi. Selebihnya saat kondisi sudah aman, baru eksekusi, salip truknya sambil bunyikan klakson dan dim," katanya.
Kemudian jangan asal masuk lagi ke lajur, perhatikan kecepatan laju dan jarak truk. Pastikan jarak dengan truk sudah aman. Cara mudahnya dengan menerapkan pengelihatan di spion tengah tadi. (mon)