Konten dari Pengguna

Apa Arti Multiverse Sebenarnya? Begini Penjelasan Teoritisnya

Generasi Milenial
Generasi Milenial
18 Mei 2022 8:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi multiverse. Foto: Youtube/Marvel Studios
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi multiverse. Foto: Youtube/Marvel Studios
ADVERTISEMENT
Saat ini, film fiksi Doctor Strange in Multiverse of Madness tengah viral dan membuat banyak orang penasaran akan arti dari multiverse itu sendiri. Rasa penasaran ini muncul dalam kaitannya apakah memang multiverse itu ada?
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, jika multiverse itu ada, maka otomatis kamu memiliki kembaran versi lain dari semesta yang berbeda? Sadar atau tidak, ternyata hal ini terdapat pembahasan lebih ilmiah dari para ilmuwan, lho.
Arti Multiverse
Ilustrasi multiverse. Foto: Unsplash
Teori yang pertama kali menyinggung terkait adanya multiverse yakni dicetuskan oleh fisikawan Amerika, Hugh Everett III. Tepatnya di tahun 1954 Alumnus Princeton University ini memberikan pemahaman bahwa adanya "alam semesta paralel" yang seolah-olah berjalan berdampingan dengan semesta tempat manusia berkehidupan.
Lantas, bagaimana bisa terbentuk alam semesta paralel? Jawabannya, dalam teori multiverse disebutkan adanya dugaan bahwa kuantum bisa memberikan efek dalam menjadikan alam semesta terus-menerus terbelah.
Terdapat pembelahan yang terjadi secara terus-menerus inilah yang pada akhirnya membentuk alam semesta lain, ya. Bahkan, Hugh dalam tesisnya menyebutkan bahwa jumlah dari multiverse itu tak terhitung dan akan selalu dipenuhi oleh "copy-paste" dari tiap manusia yang ada, lho.
ADVERTISEMENT
Secara lebih kompleks, teori multiverse oleh Hugh ini terus mengalami perkembangan hingga Alan Guth, Andrei Linde, Paul Steinhardt, dan Andy Albrecht di tahun 1980-an melahirkan yang namanya teori inflasi.
Dalam teori ini semakin dijelaskan adanya kemungkinan bahwa terdapat alam semesta beserta kehidupannya di luar dari alam semesta yang kita tempati saat ini. Alam semesta menurut teori ini mengalami ekspansi serta berkembang dengan sangat cepat juga dalam waktu yang singkat, lho.
Di sisi lain, keberadaan multiverse ini juga bersinggunggan dengan teori relativitas. Dalam teori Albert Einsten ini dikemukakan terkait konsep gravitasi dan struktur alam semesta. Jika teori ini dihubungkan dengan prinsip fisika kuantum, maka multiverse diprediksi berasal dari adanya banyak gelembung.
ADVERTISEMENT
Gelembung-gelembung yang ada akan disebut sebagai fluktuaasi dalam busa kuantum. Fisika kuantum ini akan berfluktuasi sepanjang waktu, salah satuya yakni berupa alam semesta. Dengan kata lainnya, fluktuasi yang terjadi bukan hanya partikel yang keluar dan masuk dari eksistensi kehidupan, ya. (mel)