news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apa Itu Black Ocean yang Dilakukan Penggemar K-Pop Saat Konser?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
30 September 2022 13:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
K-Content Expo 2018 K-Pop Concert di The Kasablanka Hall, Jakarta. (Foto: Masajeng Rahmiasri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
K-Content Expo 2018 K-Pop Concert di The Kasablanka Hall, Jakarta. (Foto: Masajeng Rahmiasri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebuah aksi yang biasa disebut black ocean, kerap bikin heboh ketika dilakukan para penggemar K-Pop di tengah konser. Pasalnya, aksi tersebut dinilai kontroversial lantaran terdapat niatan yang kurang terpuji.
ADVERTISEMENT
Seperti yang diketahui, popularitas K-Pop kian mendunia. Khususnya di Indonesia, belakangan konser musisi-musisi dari Korea Selatan tersebut marak diselenggarakan. Terbaru adalah konser Korean Wave di Cibubur, Jawa Barat.
Namun, pada konser terbaru tersebut, diduga terjadi aksi black wave sehingga membuat heboh fandom. Bersamaan dengan hebohnya aksi tersebut, muncul orang-orang yang penasaran dengan apa itu black ocean.
Mengutip dari Koreaboo, black ocean merupakan istilah untuk salah satu aksi dilakukan para Kpopers di tengah konser atau festival musik yang mana menghadirkan lebih dari satu grup idola.
Nah, aksi tersebut biasanya dilakukan dengan mematikan light stick atau tongkat cahaya ketika grup yang bukan idola mereka tengah tampil. Karena tidak ada cahaya, hasilnya adalah kumpulan penonton jadi terlihat gelap gulita.
ADVERTISEMENT
Aksi yang sebenarnya kurang terpuji itu biasanya kompak dilakukan oleh kelompok penggemar grup tertentu, bertujuan agar penampilan jadi tidak semarak. Biasanya, penyebabnya adalah kelompok penggemar itu tidak suka dengan grup yang tampil.

Contoh black ocean

Korban paling umum black ocean adalah grup yang baru debut alias rookie karena belum punya banyak penggemar. Hanya, tak jarang juga black ocean dialami grup kontroversi karena skandal, tindakan agensi, atau fansnya yang dianggap barbar.
Istilah tidak baru-baru ini saja keluar. Contoh black ocean bisa dilihat dari belasan tahun lalu, seperti pada 2008 silam menimpa SNSD di Dream Concert—konser gabungan tiap tahun sejak 1995 oleh Korea Entertainment Producers Association (KEPA).
Kala itu, SNSD yang baru berumur setahun kena black ocean karena dianggap terlalu dekat dengan grup pria dari SM Entertainment, Super Junior. Ketika itu, SuJu memang sedang naik daun.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, selain black ocean, terjadi pertengkaran fisik SONE—fans SNSD dan ELF—fans SuJu, sebelum Yoona cs tampil. Bahkan, ketika SNSD tampil, mereka diteriaki nama Wonder Girls, grup idola lain dari JYP Entertainment.

Black ocean kepada idola sendiri

Black ocean kepada idola sendiri (Foto: kpopmap)
Hanya saja, black ocean tidak terbatas pada grup lain yang tidak disukai. Bisa juga black ocean dilakukan terhadap grup idola sendiri karena merasa kecewa. Rumor buruk tentang anggotanya menjadi salah satu alasan paling utama.
Seperti misalnya, fans T-ARA melakukan black ocean pada konser World Conservation Congress K-pop Nature+ 2012. Ketika itu, Hwayoung hengkang karena diduga dirundung oleh rekan satu grup.
Kemudian fans Lovelyz, pada 2015 lalu, melakukan black ocean terhadap idolanya sendiri. Ketika itu mereka kecewa dengan Jisoo yang diselimuti rumor buruk, tapi malah tetap diikutsertakan dalam album Lovelyz8. (bob)
ADVERTISEMENT