Apa Itu Brainwave dan Manfaatnya untuk Kesehatan Otak

Ilustrasi otak manusia. Foto: Shutterstock

Menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober, Marshanda membuat pola batik yang disebutnya merupakan bentuk brainwave miliknya. Dalam video tersebut, dia juga mengaku bahwa dirinya mengidap bipolar disorder.

"Lewat batik ini aku bisa tunjukkan kalau isi pikiran aku itu enggak menakutkan dan bisa jadi indah," ungkap Marshanda dalam video yang sempat trending di Twitter beberapa waktu lalu.

Lantas, sebenarnya apa itu brainwave yang jadi inspirasi video Marshanda dalam menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia? Begini penjelasannya.

Mengenal Apa Itu Brainwave

Nah, otak itu terdiri dari neuron yang saling berkomunikasi melalui brainwave. Brainwave adalah pola aktivitas elektrik yang terjadi di otak.

Dalam Bahasa Indonesia, brainwave disebut gelombang otak. Aktivitas otak yang bisa dipengaruhi dan diubah oleh neurofeedback membuat brainwave sangat penting bagi fungsi otak, seperti pikiran, emosi, dan perilaku.

Brainwave ditemukan oleh Hans Berger pada pertengahan tahun 1920. Berger menemukan brainwave ketika ingin merekam aktivitas psikis di otak, tetapi kemudian dia mengubah fokus penelitiannya sampai menemukan gelombang otak yang disebut electroencephalogram atau EEG.

Penemuannya itu sangat berguna dalam menentukan kondisi mental seseorang, khususnya orang yang menderita epilepsi, insomnia, alzheimer, dan kondisi otak lainnya.

Penelitian tentang brainwave pun terus berlanjut sejak Berger merekam EEG. Sampai akhirnya sekarang brainwave dapat menjadi terapi otak dengan didengarkan terus-menerus. Mendengarkan brainwave dinilai mampu menambah kepercayaan diri, mengurangi insomnia, memaksimalkan fungsi otak, dan lainnya. Menarik banget ya!

Lantas, bagaimana cara menggunakan brainwave sebagai terapi otak? Caranya mudah banget lho, kamu hanya harus duduk dan mendengarkan gelombang otak yang kamu pilih menggunakan earphone atau headphone dengan fokus.

Usahakan kamu tidak sedang mengerjakan pekerjaan lain ya. Seperti misalnya main HP, nonton TV, baca buku, atau kegiatan lain yang malah membuatmu tidak fokus pada brainwave yang kamu dengarkan. Untuk jenis gelombang otak yang ingin kamu dengarkan, kamu bisa pilih sesuai kebutuhan.

Jenis Gelombang Otak

Gelombang delta biasanya muncul saat kamu sedang tidur tanpa mimpi dan meditasi. Gelombang ini menjadi gelombang paling lambat dengan frekuensi 1-4 Hz. Kalau kamu lagi sulit tidur atau kurang rileks, kamu bisa pilih gelombang ini ya.

Kalau gelombang delta muncul saat kamu sedang tidur tanpa mimpi, gelombang theta muncul saat kamu tidur dengan mimpi. Bahkan, gelombang ini juga akan muncul saat kamu sedang sadar asalkan tubuhmu dalam kondisi rileks.

Jumlah frekuensi gelombang theta juga tidak jauh dari delta, yaitu 4-8 Hz. Kamu bisa menggunakan gelombang ini untuk meningkatkan daya ingat dan membantu tubuh agar rileks.

Saat bangun tidur di tempat yang familiar, otak kamu belum memproses banyak informasi sehingga hal ini memunculkan gelombang alpha. Yup, gelombang dengan frekuensi 8-12 Hz ini muncul saat otak tidak sedang berusaha memecahkan masalah besar. Itulah sebabnya gelombang ini dapat membantu mengurangi stres, lho!

Termasuk ke dalam gelombang yang cepat, gelombang beta memiliki frekuensi 12-38 Hz. Gelombang ini akan memenuhi otak saat kamu sedang sangat fokus untuk memecahkan suatu masalah, memikirkan suatu keputusan, atau saat kamu waspada.

Terapi gelombang otak dengan stimulasi gelombang beta dapat meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan meringankan sakit kepala.

Terakhir, ada gelombang dengan frekuensi tertinggi, yaitu sekitar 30-100 Hz yang disebut gelombang gamma. Kalau kamu punya aktivitas gelombang gamma yang tinggi, itu menunjukkan kamu memiliki ingatan yang baik, cerdas dalam mengatur emosi, dan kamu memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.

Itulah penjelasan mengenai apa itu brainwave dan jenis gelombang otak yang bisa kamu pelajari lebih lanjut. Gimana? Tertarik mendengarkan brainwave? (day)