Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Arti Autofill, Fitur yang Terdapat pada Beberapa Aplikasi Browser
21 Juli 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu fitur yang dibuat untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan browser adalah autofill. Terutama ketika diminta untuk mengisi sebuah formulir, autofill bisa dipakai untuk mempersingkat waktu.
ADVERTISEMENT
Mengenai arti autofill, bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti isi otomatis. Nah, karena itu fitur autofill yang jadi bagian perangkat lunak, biasanya browser, berguna untuk memasukkan informasi personal yang sebelumnya pernah disimpan secara otomatis.
Misalnya, nih, pas mau login ke media sosial, jadi enggak perlu repot lagi mengetik username atau email dan password-nya, tinggal pencet login.
Selain untuk login, fitur autofill juga biasanya dipakai orang-orang untuk password email, kartu kredit, media sosial, sampai mengisi formulir. Soalnya, dengan menggunakan fitur tersebut, benar-benar bisa jadi lebih praktis.
Tapi, nih, guys, di samping manfaatnya yang memudahkan pengguna, fitur autofill juga punya kelemahan. Hal tersebut seperti yang disampaikan perusahaan yang bergerak di keamanan siber, Kaspersky, lewat situs resminya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kaspersky, data yang disimpan dalam autofill, terutama pada browser, sebetulnya rentan jadi sasaran peretasan. Pemicunya beragam, bisa dari malware hingga pencurian data langsung oleh hacker.
Sebelumnya diketahui terlebih dahulu cara kerja fitur autofill, yakni data pengguna disimpan melewati proses enkripsi. Setelahnya, yang bisa mengakses hanya akun dan perangkat saat memakai data-data tadi.
Dari cara kerjanya, data pengguna seperti sudah aman. Hanya saja, browser pun menganggap data enkripsi telah aman, sehingga aplikasi apapun di perangkat pengguna bisa mengaksesnya.
Hak akses itu juga juga termasuk kepada malware yang dapat disusupkan ke perangkat pengguna. Alhasil, malware bisa melihat hingga menggunakan data yang tersimpan pada fitur autofill.
Dari catatan Kaspersky pada 2019, kasus pencurian data lewat autofill mencapai 940 ribu, tiga kali lebih tinggi dari 2018. Data yang dicuri bisa digunakan untuk meretas atau bahkan dijual di forum ilegal.
ADVERTISEMENT
Gimana, sih, supaya data di fitur autofill tidak dicuri? Salah satunya bisa dengan tidak menyimpan data-data penting. Cara paling ampuh adalah menghindari mengakses situs-situs ilegal seperti tempat download atau streaming film hingga software bajakan. (bob)