Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Arti Minggu Palma yang Dirayakan Umat Katolik dan Protestan
14 April 2022 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pekan Suci sendiri dimulai pada hari Minggu Prapaskah VI atau biasa disebut dengan Minggu Palma Sengsara Tuhan (Dominica in Palmis de Passionis Domini), karena untuk mengenangkan kesengsaraan Tuhan Yesus. Dalam perayaannya, Minggu Palma menjadi hari pertama dalam Pekan Suci untuk menyambut Hari Raya Paskah yang begitu spesial
Nah, Minggu Palma bagi umat Kristiani ini jatuh pada tanggal 10 April 2022 lalu, lho. Lantas, apa sih arti Minggu Palma itu? Bagaimana makna mendalam yang ada di dalamnya? Langsung simak ulasan berikut, ya.
Arti Minggu Palma
Dikutip dari buku Natal dan Paskah: Perayaan Liturgis dalam Dua Lingkaran yang ditulis oleh C. H. Suryanugraha (2021: 69), Minggu Palma adalah pintu masuk dari Pekan Suci. Pada hari-hari selama Pekan Suci kita diajak untuk mengenangkan suatu peristiwa penebusan lewat sengsara, wafat, dan kebangkitan sekaligus. Adapun setiap perayaan liturgis tetap mengandung unsur-unsur penebusan itu
ADVERTISEMENT
Sedangkan Pekan Suci (hebdomada sancta) yakni sebuah perayaan misteri keselamatan yang Kristus wujudkan pada hari-hari terakhir kehidupannya (PPP 27). Pekan suci dimulai dengan Minggu Palma dan berlangsung sampai dengan hari Kamis sebelum misa Kamis Putih. Hari-hari pekan suci, dari Senin sampai dengan Kamis, diutamakan di atas semua hari raya (PPP 27). Atas dasar itu, baptis dan krisma tidak boleh diberikan pada hari-hari tersebut, ya.
Pada Minggu Palma, gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan memasuki kota Yerusalem untuk menggenapi misteri PaskahNya (PPP 28). Dikutip dari buku Mysterium Crucis – Mysterium Paschale: Permenungan atas Tri Hari Suci yang ditulis oleh Johanis Ohoitimur, dkk (2020: 39), perayaan Minggu Palma menghubungkan kemenangan Kristus sebagai Raja dalam pewartaan penderitaan-Nya. Yang mana peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem dapat diperingati oleh Gereja dengan proses meriah.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Minggu Palma
Pada jam yang telah ditentukan, umat beriman akan berkumpul di kapel atau tempat di luar gedung gereja yang akan menjadi tujuan perarakan. Umat memegang daun palma atau ranting dedaunan. Daun palma tersebut telah diberkati dan dibawa dalam prosesi. Adapun daun palma yang sudah diberkati dapat digunakan (dibakar) sebagai abu untuk perayaan Rabu Abu tahun berikutnya, ya.
Dari sini, mungkin muncul pertanyaan, mengapa harus menggunakan daun palem? Kenapa Kristus disambut dengan daun palem?
Jawabannya, lambaian daun palem mini menggambarkan sambutan dari manusia dalam arti kesediaannya untuk mempersiapkan hati, mengakui segala dosa, hingga siap untuk ditebus oleh sang Juru Selamat. Dengan kata lain, umat Kristiani ini telah siap untuk mengikuti Kristus menuju rumah Allah yang penuh dengan kedamaian. (mel)
ADVERTISEMENT