Arti Wawasan Wiyata Mandala yang Diajarkan Saat MPLS

Fadhilah Nurul Istiqomah, salah seorang siswi SMKN Jawa Tengah Pati. Foto: Dok. Istimewa

Memasuki tahun ajaran baru, banyak siswa yang baru memasuki jenjang SMP/MTs, SMA/SMK/MA akan menjalani agenda masa pengenalan lingkungan sekolah, nih. Masa pengenalan lingkungan sekolah atau yang akrab disingkat MPLS ini menjadi momen untuk siswa baru bisa belajar beradaptasi dengan semua komponen yang ada di sekolah barunya, ya.

Nah, salah satu materi dalam MPLS yakni ajaran tentang wawasan wiyata mandala. Materi tersebut nyatanya masih cukup asing di telinga para peserta didik, ya. Sebenarnya, apa arti wawasan wiyata mandala itu? Bagaimana praktik dari ajaran tersebut? Selengkapnya langsung simak ulasan berikut, ya.

Arti Wawasan Wiyata Mandala

Pemberian Materi Kesadaran dan Bernegara Oleh Pegawai Rutan Pasangakyu Kepada Siswa SMAN 1 Bambalamotu. Foto: Rutan Pasangkayu/dok (13/07)

Sebelum mengetahui arti wawasan wiyata mandala secara utuh, mari kita pahami satu per satu penggalan katanya, ya. Pertama, wawasan ialah suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap sesuatu. Sedangkan, wiyata adalah pendidikan dan mandala sendiri merupakan tempat atau lingkungan.

Dengan begitu, maka wawasan wiyata mandala bisa dikatakan sebagai suatu sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat dalam menuntut ilmu pengetahuan, ya. Sejalan dengan pengertian tersebut, wawasan wiyata mandala ini bertujuan agar seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan, nih.

Tentunya, untuk bisa mewujudkan wawasan wiyata mandala ini dibutuhkan peran aktif dari seluruh anggota sekolah, khususnya siswa itu sendiri, ya. Yang mana siswa sebagai pemeran utama dalam mendapatkan transfer ilmu selama menempuh pendidikan di sekolah.

Berikut beberapa peran aktif yang bisa dilakukan para siswa dalam mewujudkan wawasan wiyata mandala itu sendiri.

Meski siswa perlu berperan aktif untuk mewujudkan wawasan wiyata madala, semua itu juga perlu dukungan serta dorongan dari pihak sekolah lainnya. Terkhusus bagi para guru, tentu harus memberikan pengetahuan mendalam terkait pendidikan beserta fungsinya.

Dengan demikian, siswa jadi paham terkait tujuan mereka berangkat ke sekolah setiap harinya, Ketika siswa mengetahui fungsi pendidikan bagi hidupnya juga otomatis akan mengeliminasi rasa malas untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai siswa dengan sebaik mungkin. (mel)