Konten dari Pengguna

Bagaimana Orang Bisa Merasa Cemburu? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

Generasi Milenial
Generasi Milenial
8 September 2022 10:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan Cemburu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan Cemburu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Normal saja merasa cemburu dalam hubungan percintaan. Nyatanya, nyaris semua orang pernah mengalami perasaan tak nyaman yang dinamakan cemburu, biasanya karena merasa hubungan dengan seseorang dicintai sedang terancam.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Psychology Today, kebanyakan orang merasakan cemburu hanya sekali-sekali saja. Namun, ada juga, lho, yang rasa cemburunya akut sehingga tak jarang menjadi alasan berakhirnya sebuah hubungan.
Penelitian pun dilakukan supaya tahu soal rasa cemburu. Sempat didapati bahwa rangkaian sirkuit otak tertentu menentukan reaksi cemburu, sehingga pria lebih cemburu sama yang berbau fisik, sementara perempuan lebih ke emosional.
Namun, penelitian terbaru oleh ahli psikologi Seth Meyers, hal tersebut tidak selalu terjadi. Faktanya, gender seringkali bukan menjadi alasan. Berangkat dari sana, berikut tiga alasan paling mungkin mengenai kenapa orang bisa cemburu.

1. Insecure alias kurang percaya diri

Ilustrasi Cara Mengungkapkan Cemburu Tanpa Menyakiti Perasaan Pasangan. Foto: Shutter Stock
Menurut Seth, rasa insecure itu jadi faktor utama seseorang merasa cemburu. Seseorang cemburu karena insecure, dalam hal ini rendah diri dan kurangnya ego, menimbulkan rasa tidak aman dalam hubungan romantisnya.
ADVERTISEMENT
Contoh orang yang insecure sehingga gampang cemburu adalah merasa dirinya tidak cukup baik untuk membuat pasangannya bertahan. Alhasil, kedatangan orang lain membuat mereka cemburu berat.
Hanya, perlu diketahui bahwa fenomena ini tidak absolut. Sebagai contoh, seorang perempuan, pengacara hebat, bisa cemburuan dalam percintaan padahal tidak insecure. Pun dengan pria, meski tidak insecure, tetap punya potensi jadi orang yang cemburuan.

2. Pemikiran obsesif

Ilustrasi Cara Mengungkapkan Cemburu Tanpa Menyakiti Perasaan Pasangan. Foto: Shutterstock
Overthinking dan pemikiran obsesif menjadi salah satu sebab orang bisa suka cemburuan. Soalnya, buat orang dengan pemikiran obsesif, hal tersulit adalah mengelola ketidakpastian. Sementara itu, hubungan percintaan seringkali menghadapi ketidakpastian.
Seperti misalnya, orang dengan pemikiran obsesif dan suka overthinking sulit menerima hal yang ia tidak ketahui, seperti misalnya alasan terlambat dan sedang melakukan apa ketika tidak bersama.
ADVERTISEMENT
Jadi, nih, pas menghadapi ketidakpastian, orang obsesif dan overthinking mengisi kekosongan pikiran dengan berbagai spekulasi, kebanyakan negatif. Sangat sering jadi khawatir pasangannya berselingkuh yang berujung pada rasa cemas dan cemburu.

3. Paranoid

Ilustrasi Pasangan Cemburu Foto: Dok. Shutterstock
Banyak orang, laki-laki atau perempuan, meski tidak parah, memiliki karakteristik paranoid. Namun, orang-orang dengan paranoia ringan hingga menengah biasanya kesulitan untuk percaya terhadap orang lain karena kerap berspekulasi bakal dijahati.
Kebanyakan orang yang paranoid juga sering merasa dirinya sebagai korban, kerap menganggap orang lain ingin menjahati atau menyabotase mereka. Tak jarang juga orang paranoid merasa dirinya direndahkan, ditolak, atau digurui, meski faktanya tidak.
Baik laki-laki maupun perempuan yang paranoid, sering kali menyalahkan orang lain ketimbang introspeksi. Alhasil, mereka kerap mengalami cemburu dan malah merasa pasangannya selingkuh, bahkan meski bukti berkata sebaliknya. (bob)
ADVERTISEMENT