Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Berdebat dengan Pasangan, Hindari 7 Hal Agar Tidak Putus
4 Maret 2021 15:37 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap pasangan memiliki peran penting untuk saling memperjuangkan, menjaga komitmen dalam hubungan, dan menghargai pendapat satu sama lain. Faktanya, tak ada pasangan yang bebas dari masalah dan pertengkaran ataupun perdebatan. Namun, semua akan berbeda tergantung bagaimana Anda mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Setiap pasangan memang punya cara mereka sendiri untuk mengatasi masalah. Ada cara yang dewasa dengan saling menghargai, ada pula cara yang tidak sehat dan berujung kepada rasa sakit yang berkepanjangan.
Dengan begitu, untuk menjaga hubungan kamu tetap sehat dan langgeng, ada beberapa hal yang harus dijaga terutama saat terjadi argumentasi. Dikutip Huffington Post, berikut tujuh hal yang harus Anda hindari saat berargumen dengan pasangan, agar tidak tercipta situasi yang semakin rumit sampai mengakhiri hubungan. Yuk simak ulasannya!
1. Jangan Saling Merendahkan
Saat berargumen, kamu mungkin akan penuh dengan emosi, rasa sakit, dan segala perasaan frustasi. Namun, jangan sampai kamu merendahkan pasangan dengan hal-hal yang memang jadi kelemahannya.
"Jika kamu telah berada dalam hubungan yang lama, kamu akan memahami kelamahan-kelemahan dirinya yang jika diungkapkan saat beragumen, akan memberikan luka yang besar pada hatinya," ungkap Gary Brown, terapis pernikahan dan pertemanan. "Contohnya, pasangan kamu mempunyai masalah kecemasan. Lalu kamu dengan sengaja mengungkapkan kata-kata menyaktikan tentang kelemahannya tersebut," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Cobalah untuk lebih fokus terhadap permasalahan yang dihadapi dibanding menjadikan argumen tersebut ditujukan langsung pada pasangan kamu. "Argumentasi memang dapat menyakitkan dan menyulitkan, namun Anda tetap perlu menghargai satu sama lain," tambah Gina Delucca, psikolog klinis.
2. Kamu Meninggalkan Argumen Begitu Saja
Gambaran ini mungkin tidak asing bagi sebagian kamu. Ya, kondisi saat salah satu pasangan meninggalkan argumen di tengah jalan tanpa aba-aba. Membuat konflik tak terselesaikan, dan meninggalkan pasangan Anda dengan perasaan bingung, marah, sakit hati, hingga merasa sendiri.
"Dalam hubungan laki-laki dan perempuan, hal ini biasanya terjadi pada laki-laki yang merasa sudah lelah untuk berargumen, atau ketakutan bahwa kemarahannya akan terlampiaskan dengan cara yang salah," ungkap Amy Begel, terapis pernikahan dan keluarga. "Namun apapun motivasinya, tindakan ini adalah langkah yang tidak baik, bully secara terselubung, dan perlakuan pengecut. Ini malah membuat pasangan kamu merasa hancur," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Jika kamu membutuhkan jeda waktu untuk berpikir dan menenangkan diri, lebih baik hal tersebut diungkapkan langsung pada pasangan kamu, seperti: "Baik saya mengerti kamu marah, beri saya waktu beberapa menit untuk berpikir dan menenangkan diri." atau "Kita berdua sedang sama-sama marah, mari kita tenangkan diri terlebih dahulu."
3. Kamu Membuat Keputusan yang Impulsif saat Berdebat
Saat kamu dan pasangan sedang dalam emosi yang memuncak dan tak terkendali, terkadang pikiran pun jadi sulit untuk berpikir dengan jernih. Hal tersebut tak jarang membuat kamu memutuskan dan menyimpulkan sesuatu secara terburu-buru.
Cara untuk menyiasatinya, tahanlah diri kamu untuk membuat keputusan dalam keadaan marah. Tunggulah hingga kamu bisa berpikir dengan kepala dingin dan jernih.
ADVERTISEMENT
4. Anda Mengungkit Masa Lalu atau Hal-Hal yang Tidak Relevan untuk Memenangkan Perdebatan
Jika kamu ingin argumentasi yang adil, maka membawa kesalahan masa lalu pasangan kamu adalah kesalahan yang besar. Hal tersebut malah membuat perdebatan semakin defensif dan terlalu panjang.
"Saat salah satu pasangan adalah seseorang yang mudah cemas, mudah tersulut emosi, dan sulit untuk mengakui kesalahan, maka ia akan menggunakan metode seolah segala kesalahan ada pada pasangannya. Bisa saja ia menjabarkan segala kelemahan, masa lalu, dan kesalahan pasangannya untuk memenangkan argumen," jelas Amy Begel.
5. Anda Terlalu Fokus untuk Menjadi 'Benar' dan 'Menang' Dibanding dengan Menyelesaikan Permasalahan yang Ada
Meski dalam perdebatan yang panas, cobalah untuk selalu ingat bahwa Anda dan pasangan berada dalam tim yang sama. Sehingga, jika kamu hanya fokus untuk membuktikan bahwa kamu benar dan dia salah, itu hanya akan memperkeruh hubungan kamu.
ADVERTISEMENT
Cobalah untuk fokus pada permasalahan yang diselesaikan, dan berusaha untuk melihat dari perspektif pasangan Anda. "Jika pasangan Anda adalah seseorang yang penting, maka cobalah untuk menjadi pendengar yang baik dibanding terlalu gigih membuktikan bahwa Anda benar," jelas Carol A. Lambert, terapis asal Amerika Serikat kepada Huffpost.
6. Kamu Berusaha Menyelesaikan Masalah Melalui Pesan Singkat
Ya, menulis pesan memang dapat menghadirkan momen melalui kata-kata yang romantis. Namun, tidak saat kamu sedang beragumen. Alasannya, pesan singkat bisa mudah untuk disalah artikan terutama dengan intonasi bacaan yang berbeda bagi setiap orang.
"Anda tak bisa mendengar nada bicara, bahasa tubuh atau ekspresi pasangan saat menyelesaikan masalah lewat pesan singkat. Jika memang tak bisa bertemu dan membahasnya langsung, setidaknya selesaikan lewat telepon," ungkap Gary Brown.
ADVERTISEMENT
7. Tak Sadar dengan Cara Kamu Berbicara dan bersikap
Saat beragumen, terkadang kita hanya fokus pada hal-hal yang ingin dibicarakan dan sampaikan pada pasangan. Tak jarang, kita melupakan bagaimana cara kita berbicara dan bersikap pada pasangan saat argumen tersebut berlangsung.
"Perasaan seperti marah, frustasi, dan bentuk emosi lainnya selalu diiringi dengan energi yang besar. Hasilnya, tanpa disadari kita melakukan perkataan dan gestur yang tak perlu. Mulai dari memukul meja, bahasa tubuh yang terburu-buru, hingga berteriak," ungkap Lynsie Seely, terapis pernikahan dan keluarga.
Tak hanya bahasa tubuh yang mencerminkan emosi tak terkendali, hal-hal sepele seperti memutar mata, tak menjaga kontak mata, hingga mengecek telepon genggam di tengah-tengah argumen juga harus Anda hindari.
ADVERTISEMENT
"Jagalah tubuh Anda untuk tetap rileks saat berargumen. Hadapi pasangan Anda dengan tenang, tangan yang nyaman, dan tatapan mata yang teduh. Ini bisa jadi cara yang baik untuk membuat koneksi Anda tetap terjaga meski sedang berargumen," tutup Seely. (Via)