Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bunga Abadi, 7 Fakta Menarik Bunga Edelweis yang Tidak Boleh Dipetik
11 Mei 2021 10:55 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bunga ini merupakan tumbuhan edemik yang tumbuh di daerah pegunungan. Beberapa gunung yang terkenal dengan bunga edelweisnya antara lain; Gunung Gede, Gunung Rinjani, dan Gunung Merbabu.
Ciri-ciri umum dari bunga ini adalah kelopak bunga berwarna putih dan biasanya mekar pada kurun waktu April-Agustus. Terkenal karena keindahannya dan tak mudah layu, edelweis menyandang julukan sebagai bunga abadi.
Namun, ternyata julukan ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada, banyak orang yang memetik edelweis dan membawanya sebagai 'oleh-oleh', hal ini justru membuat edelweis terancam punah.
Berikut alasan yang wajib kamu tahu soal mengapa bunga edelweis tak boleh dipetik. Yuk simak rangkumannya.
1. Hanya Tumbuh di Daerah Pegunungan
Bunga edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 2000 mpdl ke atas dan tergantung dengan suhu udara dan kelembapan pada ketinggian tersebut. Sehingga membawaya turun tentu hanya akan membuat bunga ini layu dan mati.
ADVERTISEMENT
2. Dijuluki Bunga Abadi
Hal itu disebabkan karena di dalam bunga edelweis terkandung hormon yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga yaitu hormon etilen. Degan ini edelweis pun dapat mekar sampai 10 tahun lamanya.
3. Dapat Dibudidayakan
Saat ini bunga edelweis bisa dibudidayakan terutama di daerah dataran tinggi. Contohnya berada di dataran tinggi Dieng. Kamu bisa menemukan dan membeli bunga edelweis yang dibudidayakan oleh para petani.
Biasanya dibudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya serta ditanam di media tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH (keasaman tanah) antara 4-7.
4. Dilindungi Undang-Undang
Sejatinya sudah banyak yang paham bahwa mencabut dan membawa edelweis turun dari gunung adalah tindakan yang tidak diperbolehkan. Dan setiap tempat pendakian telah memasang aturan untuk mengimbau agar para pendaki tidak memetik edelweis, namun masih banyak yang tak menghiraukan.
ADVERTISEMENT
Selain melanggar kode etik pendakian gunung, mencabut edelweis pun bisa terancam hukuman sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1.
5. Dijadikan Simbol dan Logo
Bunga edelweis yang tersebar di beberapa dataran tinggi Eropa kerap dijadikan simbol dan lambang, seperti simbol di koin dan logo sebuah lembaga. Di Indonesia sendiri, bunga edelweis Jawa pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia di tahun 2003.
6. Edelweis Terancam Punah
Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis. Sementara itu, di daerah Bromo edelweis dikabarkan telah punah.
7. Tempat Terbaik Melihat Edelweis
Tegal Alun Gunung Papandayan disinyalir sebagai tempat terbaik untuk melihat bunga edelweis. Total luas Tegal Alun berkisar 32 hektar dan hampir di seluruh area bisa didapati bunga edelweis tumbuh mekar secara alami. Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pun memiliki hamparan bunga edelweis yang luas.
ADVERTISEMENT
Jika kamu ingin menunjukkan keindahan bunga edelweis, jangan bawa bunga itu turun dari gunung ya, tapi ajaklah orang-orang untuk melihat langsung keindahan edelweis di atas gunung.
Keindahan bunga edelweis yang sebenarnya adalah ketika melihat tangkainya bergoyang tertiup angin pegunungan, bukan ketika edelweis berada di tangan kamu. (via)