Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengatasi Kutu Rambut dan Infeksi yang Ditimbulkannya Pada Anak
2 April 2021 11:24 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anak kamu sering merasa gatal dan suka menggaruk kepala? Bisa jadi ada kutu di rambutnya lho. Kutu rambut atau pedikulosis kapitis bisa sangat menular dan menyebar dengan cepat dari orang ke orang, terutama dalam lingkungan yang berkelompok, seperti sekolah, pusat penitipan anak, kegiatan olahraga, dan perkemahan.
ADVERTISEMENT
Biasanya, gejala awal anak terinfeksi kutu rambut timbul rasa gatal pada area kepala. Hal tersebut dikarenakan liur dan kotoran kutu masuk ke dalam kulit saat menghisap darah.
Bahaya terinfeksi kutu rambut adalah jika digaruk maka bisa timbul luka lecet pada kulit kepala. Luka tersebut bisa berpotensi menjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit.
Tanda infeksi bisa terlihat jika muncul nanah dan keropeng berwarna kehijauan. Bila infeksinya berat, maka rambut akan bergumpal karena banyaknya nanah dan keropeng yang disertai bau busuk.
Lantas, Bagaimana Cara Mengobatinya?
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cara menghilangkan kutu pada anak bisa dengan menggunakan obat kutu. Penggunaan obat diawali dengan keramas hingga rambut bersih. Setelah itu rambut dikeringkan hingga setengah kering, dan oleskan losion obat kutu.
ADVERTISEMENT
Diamkan selama 12 jam menggunakan penutup seperti shower cap atau handuk. Kemudian cuci kembali dan sisir rambut dengan serit (sisir halus rapat) agar semua kutu dan telur terlepas.
Disarankan, pengobatan diulang pada 7 atau 9 hari kemudian, setelah pemberian obat yang pertama. Penggunaan obat tersebut diharuskan menggunakan resep dari dokter karena butuh pengawasan akan efek samping serta pemilihan obat yang tepat.
Efek samping yang mungkin terjadi bisa berupa iritasi, gatal, bengkak, hingga gangguan sistem saraf. Penggunaan obat juga berbeda tergantung umur pasien. Bayi yang belum genap berusia 6 bulan mempunyai tata laksana pengobatan khusus.
Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, maka infeksi bakteri akan diobati terlebih dahulu dengan antibiotik. Setelah itu, dokter baru akan mengobati kutu di rambut anak. (via)
ADVERTISEMENT