Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Catat! Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Memperburuk Kualitas Sperma
21 April 2021 14:45 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kualitas sperma pada pria dapat dipengaruhi makanan maupun pola gaya hidup. Dalam kehidupan rumah tangga, selain perhatikan kesuburan wanita saja, memperhatikan kesuburan sperma pria juga penting lho.
ADVERTISEMENT
Meskipun pria menghasilkan jutaan sperma per harinya (dibandingkan dengan perempuan yang melepaskan sel telur sejumlah 300-400 selama hidup mereka), faktor eksternal seperti suhu dapat sangat mempengaruhi kesehatan sperma.
Selain itu, sel sperma membutuhkan waktu sekitar 75 hari untuk tumbuh menjadi dewasa. Kualitas sperma yang buruk dapat mempengaruhi kesuburannya.
Berikut tujuh hal yang seharusnya dihindari oleh pria untuk menjaga kualitas sperma agar tetap sehat. Simak ulasannya berikut!
1. Minum Minuman Bersoda
Minuman bersoda memiliki kandungan gula yang tinggi dan dapat menyebabkan resistensi insulin. Ternyata, kondisi ini akan memengaruhi sperma. Dikutip dari halodoc, menurut jurnal Human Reproduction, satu kaleng soda sehari dapat merusak sperma yakni kemampuan sperma untuk bergerak akan berkurang.
Hal ini terjadi karena kandungan gula pada minuman bersoda cukup tinggi dan mampu meningkatkan kadar insulin.
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang senang meneguk minuman bersoda, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk ini.
2. Memangku Laptop
Sekilas, hal ini telihat tidak ada hubungannya. Namun, memangku laptop dengan suhu panas ternyata bisa membunuh sperma yang ada dalam tubuh.
Testis manusia dirancang untuk dapat berfungsi saat suhunya lebih dingin dari pada bagian tubuh lainnya. Anatomi tubuh laki-laki diciptakan dengan jarak antara testis dan suhu inti tubuh. Jika suhu tubuh naik hingga 37ËšC, maka hal ini akan membuat produksi sperma terganggu.
Jadi, kebiasaan memangku laptop yang membuat testis terpapar panas berlebih sebaiknya dihentikan, ya.
3. Mengantongi Smartphone
Saku celana menjadi tempat yang paling sering dan paling digemari untuk meletakkan smartphone. Namun, tahukah kamu ternyata kebiasaan ini dapat memberikan dampak buruk lho.
ADVERTISEMENT
Radiasi yang berasal dari smartphone kamu bisa memberi efek buruk bagi kualitas sperma. Penelitian membuktikan, kebiasaan ini mampu menurunkan kualitas sperma hingga sembilan persen.
4. Kurang Tidur
Dalam jurnal Fertility & Sterility, pria yang waktu tidurnya kurang dari enam jam semalam, cenderung memiliki sperma 31 persen lebih rendah untuk membuahi sel telur, dibandingkan dengan pria yang cukup tidur.
Hal ini terjadi karena saat kurang tidur, tubuh akan mengalami penurunan produksi hormon testosteron. Hormon ini berperan penting pada pembentukan sperma. Meskipun begitu, tidur yang terlampau lama pun enggak baik untuk kesuburan ya.
Tidur yang cukup juga mempengaruhi libido kamu, lho. Sebaiknya, kurangi kebiasaan begadangmu, ya.
5. Jeans Terlalu Ketat
Skinny jeans yang terlalu ketat juga berdampak buruk bagi sperma. Celana jenis ini dapat menekan testikel, yang secara tak langsung meningkatkan suhu jadi lebih panas. Sperma pun bisa mati dan terbuang sia-sia.
ADVERTISEMENT
6. Mandi Air Panas
Setelah lelah beraktivitas seharian, tak ada yang lebih nikmat ketimbang mandi air panas. Namun, suhu air yang terlalu panas juga berdampak negatif bagi sperma. Testis yang terpapar suhu terlalu panas akan berdampak buruk pada produksi sperma.
Jika ingin, sebaiknya jaga suhu air agar tak terlalu panas. Air suam-suam kuku jauh lebih disarankan.
7. Rokok dan Alkohol
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa kombinasi ini sangatlah tidak baik untuk kesehatan . Selain mengancam kesehatan jantung, saraf, dan otak, rokok bisa menghambat produksi protamine dalam sperma.
Jika kekurangan protamine, secara otomatis pembuahan juga akan terhambat. Alkohol juga bisa mengubah kandungan air mani, dengan menganggu hormon testosteron pada pria. (via)