Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Cerita Hilangnya Dukuh Legetang di Dieng yang Lenyap dalam Semalam
6 Oktober 2021 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal Dataran Tinggi Dieng ? Panoramanya yang memanjakan mata, aneka olahan kentang yang lezat, dan manisan carica yang menggoda membuat semua orang yang pernah berkunjung ingin kembali lagi.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik keindahan tersebut, ada kisah memilukan yang pernah terjadi di wilayah yang terdapat di Jawa Tengah tersebut. Lokasinya yang berada di kawasan volkano membuat Dieng sering mengalami berbagai gejala alam.
Pada 20 Februari 1979 misalnya. Kawah Sinila yang merupakan salah satu kaldera Dieng meletus dan melepaskan gas CO2. Kejadian tersebut menewaskan 149 jiwa.
Kejadian pilu lainnya juga pernah terjadi pada tahun 1955. Kala itu, terjadi longsor besar di Gunung Pengamun-amun. Lereng yang curam, curah hujan yang tinggi, dan munculnya retakan di gunung tersebut menjadi penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Dukuh yang awalnya merupakan lembah tersebut akhirnya berubah menjadi gundukan tanah menyerupai bukit. Sebanyak 351 jiwa dinyatakan meninggal dunia, 332 adalah warga setempat, sedangkan 19 lainnya adalah warga dari desa lain.
Banyaknya korban longsor disebabkan oleh proses evakuasi yang sulit. Hal ini karena alat berat masih minim pada masa itu.
Akibat kejadian tersebut, pemerintah setempat membuat Tugu Legetang berupa dinding beton. Adapun dinding itu bertuliskan "Tugu peringatan atas Tewasnja 332 orang penduduk Dukuh Legetang serta 19 orang tamu dari lain-lain desa sebagai akibat longsornya Gunung Pengamun-amun pada tg. 16/17-4-1955." (mit)