Cerita Horor Teke-Teke, Hantu Gentayangan Jelmaan Siswi Korban Bully

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
16 Desember 2021 9:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi korban perundungan. Foto: Pixabay/Anemone123
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korban perundungan. Foto: Pixabay/Anemone123
ADVERTISEMENT
Selain Sadako, urban legend lain yang cukup terkenal di Jepang adalah hantu Teke-teke. Hantu tersebut konon merupakan jelmaan siswi yang menjadi korban perundungan atau bullying.
ADVERTISEMENT
Adalah Kashima Reiko. Karena terlalu pemalu dan penakut, ia sering dirundung oleh teman-teman sekolahnya. Saat bertemu di tempat lain pun, teman-temannya selalu merundung Reiko.
Suatu hari, saat Reiko sedang menunggu kereta, seorang temannya dengan iseng meletakkan jangkrik di atas bahunya. Sontak, ia kaget dan jatuh ke rel. Tanpa sempat bisa ditolong, ia akhirnya tertabrak kereta. Gadis itu tewas di tempat dengan tubuh terpotong menjadi dua bagian pada bagian pinggang.
Ilustrasi hantu Teke-teke. Foto: Wikipedia/Dr.Lantis
Arwah Reiko kerap gentayangan dengan tubuh yang tak utuh. Ia berjalan merangkak menggunakan tangan atau sikutnya. Gerakan tersebut berbunyi "teke-teke". Itulah sebabnya ia disebut sebagai hantu Teke-teke.
Seramnya lagi, Teke-teke berkeliaran dengan membawa sabit. Ia akan bertanya pada orang di mana kakinya. Orang tersebut harus menjawab, "Di jalur Meishin" yang merupakan jalur kereta tempat Reiko meninggal. Jika tidak menjawab seperti itu, Teke-teke akan menebas kaki orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Konon, penampakan Teke-teke memang pernah memakan korban. Pada sebuah malam, di sebuah gedung tua, ia melihat ada seorang siswa yang pulang sekolah. Tanpa menunggu waktu lama, ia menampakkan diri di depan siswa malang tersebut dan mengayunkan sabitnya.
Itu tadi kisah hantu Teke-teke dari Jepang. Terlepas benar tidaknya kisah tersebut, sudah seharusnya kita tidak melakukan perundungan pada siapa pun dan di mana pun. (mit)