Death Zone, Lokasi Para Pendaki Gunung Everest Berguguran

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2021 9:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Everest. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Gunung Everest merupakan salah satu wishlist para pendaki gunung di seluruh dunia. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi pendaki jika sanggup menaklukkan gunung tertinggi di dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Di balik panoramanya yang indah, Gunung Everest memiliki satu zona yang menjadi lokasi pendaki berguguran atau meregang nyawa. Zona itu disebut sebagai death zone.
Lokasinya yang berada di puncak gunung membuat oksigen di sana sangat sedikit. Oleh karenanya banyak pendaki yang tidak bisa bertahan hidup.
Biasanya, para pendaki mengantre untuk mencapai puncak. Panjang antrean tersebut bisa lebih dari 100 orang. Karena terlalu lama menunggu antrean, beberapa di antara mereka tidak sanggup bertahan hidup.
Ilustrasi pendakian Gunung Everest. Gambar oleh David Mark dari Pixabay
Dalam sebuah laporan, tercatat 11 pendaki gunung tersebut meninggal di lokasi tersebut sepanjang tahun 2020. Pengalaman pendaki pemula yang belum cukup membuat mereka tidak bisa bertahan hidup dalam kondisi sedikit oksigen.
Selain itu, pemerintah Nepal sebagai tempat gunung itu berada sering kali mengizinkan siapa pun mendaki. Hal ini karena pendaki akan membayar sejumlah uang yang berarti jadi pemasukan untuk salah satu negara miskin di dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang tertarik mendaki Gunung Everest, pastikan kamu punya pengalaman dan kemampuan yang cukup untuk mendaki gunung dengan ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan jasa sherpa, yaitu warga lokal yang akan memandu dan menjaga keamananmu selama mendaki. (mit)