Konten dari Pengguna

Dijamin Lebih Awet, 5 Trik Memilih dan Menyimpan Tempe

Generasi Milenial
Generasi Milenial
27 Desember 2020 15:29 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tempe. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Tempe. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Tempe adalah salah satu bahan makanan yang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Memiliki kandungan nutrisi yang melimpah serta harga yang terjangkau, tak heran jika tempe selalu jadi menu andalan.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, tempe menjadi salah satu bahan makanan yang mudah busuk jika penyimpanannya tidak tepat. Mengingat bahan dasar dasar pembuatan tempe dari kacang kedelai fermentasi. Namun jangan khawatir lagi, karena dengan beberapa trik sederhana, tempe dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.
Berikut ini tips memilih dan menyimpan tempe yang dapat kamu terapkan di rumah. Simak ulasannya
Cara paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan melihat kondisi fisik tempe tersebut. Tempe yang memiliki kualitas bagus dapat terlihat dari permukaannya yang diselimuti oleh serabut kecil berupa jamur berwarna putih susu.
Jamur putih bertekstur halus di permukaannya menandakan bahwa tempe masih dalam keadaan segar. Meski tempe yang telah diselubungi dengan jamur abu-abu masih dapat dikonsumsi, namun daya tahannya tidak sekuat tempe berwarna putih bersih.
ADVERTISEMENT
Tak hanya melihat tampilan fisiknya, hal yang dapat dilakukan adalah dengan mencium aromanya. Aroma tempe yang khas dapat menandakan kualitas tempe. Umumnya, tempe yang masih segar memiliki aroma harum kedelai fermentasi yang khas, sedangkan tempe busuk memiliki aroma yang terkesan apek saat dihirup.
Selain itu, saat disentuh, tempe segar terasa hangat di tangan. Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan jamur yang masih aktif di permukaan tempe.
Tempe. Foto: shutterstock
Membeli tempe dalam kondisi mentah dengan kedelai yang belum saling menyatu juga dapat menjadi salah satu cara. Justru dengan cara ini, membuat Anda bisa menyimpannya untuk beberapa hari.
Tempe mentah dapat disimpan terlebih dahulu dan kemudian diolah saat tempe sudah benar-benar matang. Namun terdapat hal yang perlu diperhatikan, sebaiknya simpan tempe mentah di suhu ruang agar proses fermentasi tidak terhambat.
ADVERTISEMENT
Segera simpan tempe di dalam kulkas sesaat setelah dibeli. Suhu dingin akan membuat proses fermentasi jamur terhambat, sehingga tempe tidak akan mudah membusuk.
Saat dimasukkan ke dalam kulkas, biarkan pembungkus berupa daun atau plastik tetap melekat di permukaan tempe. Pembungkus akan melindungi tempe dari air yang akan membuat tempe mudah membusuk.
Tempe. Foto: shutterstock
Merendam dan merebus tempe ke dalam air berbumbu dapat menjadi cara alternatif untuk mengawetkan tempe. Sebelum disimpan, rendam tempe bersama bumbu yang terdiri dari bawang putih, kemiri, dan ketumbar lalu masukkan ke dalam lemari pendingin. Selain dapat mengawetkan, air rendaman akan membuat cita rasa tempe terasa lebih lezat tanpa perlu tambahan bumbu saat diolah.
ADVERTISEMENT
(mon)