Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Fathu Makkah, Pembebasan Kota Makkah dan Keislaman Para Pemimpin Quraisy
2 April 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan peristiwa ini, Allah menyelamatkan kota Makkah dari belenggu kesyirikan dan kezaliman menjadi kota bernapaskan Islam dengan ruh tauhid dan sunnah.
Dengan peristiwa ini juga, Allah mengubah kota Makkah yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan menjadi kota yang merupakan lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Kisah Sejarah Fathu Makkah
Satu tahun setelah perjanjian hudaibiyah yang berisi kesepakatan genjatan senjata umat Islam dan kaum Quraisy selama 10 tahun, Rasulullah beserta kaum muslimin pergi ke Makkah. Mereka hendak melakukan ibadah umrah.
Namun, pada saat itu kaum Quraisy merasa panas hati. Sebab, kaum muslimin dan Rasulullah penuh dengan kebahagiaan, kebersamaan, dan dapat beribadah dengan khusyuk dan tawadhuk.
Di antara pemuka Quraisy yang merasa tidak senang adalah Abu Sofyan bin Harb bin Umayah, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amr. Para pemuka Quraisy itu memiliki niat untuk menghancurkan umat Islam. Mereka tidak senang apabila umat Islam dapat berjaya dan banyak pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya mereka melakukan pengkhianatan terhadap perjanjian hudaibiyah. Sekutu kaum Quraisy, Bani Bakr menyerang Kabilah Khuza'ah yang beraliasnsi dengan umat Islam.
Karena pengkhianatan tersebut, kaum muslimin beserta Bani Khuza'ah mengalami kerugian yang cukup besar. Rasul kemudian mengambil tindakan dengan mengirim pesan kepada kaum Quraisy untuk menerima salah satu dari ketiga syarat.
Beberapa syarat yang diberikan Rasulullah kepada kaum Quraisy di antaranya:
Dari ketiga hal yang ditawarkan oleh Rasulullah, ternyata kaum Quraisy memilih poin yang ketiga. Dengan begitu perjanjian hudaibiyah sudah tidak berlaku.
Rasulullah kemudian bersiap-siap dengan 1.000 pasukan untuk membebaskan kota Makkah dari kaum Quraisy. Dalam usaha pembebasan kota Makkah, rasulullah mengambil beberapa kebijakan.
ADVERTISEMENT
Yang dibebaskan adalah kota suci, sehingga Rasul sadar bahwa pertumpahan darah harus dihindari. Sebisa mungkin pembebasan kota Makkah dilakukan dengan strategi serangan tanpa perlawanan (perang).
Rasullah menggerakkan pasukan umat Islam lewat empat penjuru. Namun, penyerangan ini tetap berpegang pada prinsip perdamaian (tidak terjadi pertumpahan darah).
Rasulullah memberikan instruksi kepada para kaum muslimin untuk menhancurkan berhala-berhala yang masih berterbaran di sekitar Kabah. Dengan disertai Takbir, tentanra kaum muslimin berhasil menghancurkan 360 berhala sampai bersih tanpa tersisa satu pun.
Rasulullah beserta kaum muslimin singgah di kota Makkah beberapa hari. Kemudian para pemimpin Quraisy beserta warga yang lain bergegas menghadap ke Rasulullah SAW. Dan hebatnya mereka bukan mau menyerang melainkan menyatakan masuk Islam.
ADVERTISEMENT
Pejuang muslimin juga mencari masing-masing anggota keluarganya yang ada di kota Makkah dan mengajak mereka untuk masuk Islam. Karena banyak penduduk Makkah yang masuk Islam, maka tugas Rasulullah untuk berdakwah kepada kaum Quraisy sudah berhasil.
Agama Islam adalah rahmatan lil alamin dan merupakan agama pemaaf. Agama Islam tidak pernah menyimpan dendam kepada mereka yang sebelumnya memusuhi Islam. Agama Islam menerima dengan senang hati mereka yang sebelumnya kafir untuk masuk Islam.
Maka Makkah jatuh di tangan Rasulullah, para pemimpin dan penduduknya berdatangan mohon ampun dan masuk ke agama Islam. Rasulullah beserta umat Islam menerima dengan baik dan penuh rasa syukur atas kemenangan ini sebagai kebebasan Makkah dan masuknya kaum Quraisy ke dalam Islam. (yrs)
ADVERTISEMENT