Geser Tuas Transmisi Mobil Matik AT Sambil Melaju, Amankah?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengendarai mobil matik. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengendarai mobil matik. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kalau kita baca buku petunjuk penggunaan mobil matik konvensional (AT) tentu akan menyarankan kita untuk perpindahan gigi dilakukan ketika mobil dalam keadaan berhenti.
ADVERTISEMENT
Misalnya perpindahan dari D ke R atau sebaliknya, kita wajib tunggu sampai mobil berhenti, setelah itu baru boleh memindahkan tuas transisinya.
Tentu hal ini akan berbeda bila kondisinya sedang berjalan. Misalnya dalam keadaan menanjak, tentunya mobil membutuhkan torsi pada gigi rendah untuk melewatinya. Medan seperti akan sulit kalau kita mengaktifkan gigi D.
Mau tidak mau, pengemudi harus menggeser tuas ke 3, 2, ataupun L supaya mobil tetap kuat menanjak. Atau saat turunan, tentu butuh engine brake yang didapat bila kita langsung mengaktifkan gigi rendah tadi.
Ilustrasi tuas transisi mobil matic. Foto: Pinterest
Jika kembali lagi dengan acuan buku petunjuk tadi, sebenarnya amankah menggeser tuas transisi saat mobil sedang berjalan?
Menurut Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi ternyata hal ini sah-sah saja dilakukan oleh pengemudi.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan juga, hal ini karena perbedaan rasio gigi pada transmisi matik sengaja dibuat untuk kebutuhan tertentu. Misal saat membutuhkan putaran tinggi saat menyalip (overdrive) atau keadaan lain kala menanjak dan menurun.
"Kegunaan posisi 3, 2 dan L adalah untuk engine brake saat tiba-tiba rem atau turunan tajam, dipindah karena hal tersebut aman," ujar Bambang Supriyadi saat dihubungi kumparan, beberapa waktu lalu.
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
Lain halnya saat ingin memindahkan transmisi dari D ke R, maka mobil wajib berhenti dulu. Hal ini dilakukan supaya transmisi tidak mudah jebol akibat perbedaan laju gigi.
Selanjutnya, Bambang juga memberikan tips supaya transmisi mobil matik tetap awet, yakni:
1. Pastikan tidak ada oli transmisi yang bocor atau keluar;
ADVERTISEMENT
2. Ganti oli transmisi sesuai jadwal;
3. Lakukan kick down dan engine brake secara proporsional. Pengemudi wajib melakukan akselerasi secara bertahap, supaya putaran mesin tidak langsung tinggi, yang ada akan membuat ban bisa kehilangan traksi;
4. Jangan pernah melakukan towing saat darurat. Hal ini berkaitan dengan sistem penggerak. Saat roda mobil berputar tanpa mesin hidup, transmisi akan bekerja tanpa pelumasan, sehingga dikhawatirkan transmisi rusak.
Andai pun terpaksa, ada batas toleransi roda mobil boleh berputar, maksimal 15 km/jam. (mon)