Konten dari Pengguna

Jangan Anggap Sepele, 5 Dampak Negatif Mengganti Ban Besar di Sepeda Motor

Generasi Milenial
Generasi Milenial
31 Oktober 2020 9:29 WIB
clock
Diperbarui 21 Januari 2021 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sepeda motor. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepeda motor. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pencinta sepeda motor pastinya ingin tampak lebih kekar dan gambot saat mengemudi. Tidak jarang, para biker sering mengganti ban menjadi lebih besar dari ukuran standar. Biasanya, ini dilakukan pemilik motor sport dengan kecepatan 250 cc.
ADVERTISEMENT
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodi Yanto, mengingatkan bahwa modifikasi sektor ban ini juga ada efek sampingnya.
"Kami merekomendasikan naik satu step atau paling maksimal dua step (10-20 mm). Tapi, perhatikan juga beberapa motor untuk yang 20 mm sudah mentok di suspensi dan arm-nya," kata Dodi.
Tambahnya, setidaknya ada lima dampak negatif dari penggunaan ban yang lebih besar di sepeda motor. Dampak tersebut bisa membahayakan biker nantinya ketika berada di ruas jalan yang curam.

1. Boros Bahan Bakar

Ilustrasi bahan bakar boros. Foto: Pixabay
Ban yang lebih besar dari standar akan memiliki bobot yang lebih berat. Ini tentu saja akan memaksa mesin lebih bekerja keras untuk memutarkan roda.
"Karena memang kontak areanya dengan aspal jadi lebih besar, otomatis hambatannya menjadi lebih besar juga. Bobot juga pasti nambah, ini menyebabkan konsumsi BBM makin boros," jelasnya.
ADVERTISEMENT

2. Handling Berat

Ilustrasi ban motor sport. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Motor memang terlihat lebih kekar. Namun, sektor kenyamananpun dikorbankan. Handling, untuk motor yang sudah mengganti bannya menjadi lebih besar, akan terasa semakin berat. Motorpun akan terasa kaku dan tak lincah untuk bermanuver.
"Handling pasti jadi berat dan kurang lincah," katanya.

3. Tarikan Gas Tak Responsif

Ilustrasi tarikan gas tak responsif. Foto: Pixabay
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan adalah gas motor yang terasa 'boyo' alias tak responsif. "Situasi ini karena bobot ban yang bertambah jadi lebih berat," pungkasnya.
Jelas dampak ini sangat membahayakan para biker ketika berada di tanjakan.

4. Velg

Velg motor. Foto: Pixabay
Velg dan ban merupakan satu kesatuan. Ketika ukuran ban diganti menjadi nomor yang lebih besar, maka ada potensi ban terlepas dari velgnya.
Dodi menambahkan, "Posisi ban mendudukan velg itu jadi enggak pas, itu bahaya. Bibir ban akan menggantung, begitu anginnya kurang dan dipaksa, dia (ban) bisa lepas."
ADVERTISEMENT

5. Rantai dan Gear Cepat Rusak

Ilustrasi rantai dan gear motor. Foto: Pixabay
Terakhir, rantai dan gear bisa berumur pendek atau cepat aus. Dodi menjelaskan karena dua komponen itu punya pekerjaan yang lebih berat untuk menggerakan roda yang terbalut ban besar. (bel)