Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jangan Salah, Ternyata Ini Bedanya X-Ray, CT Scan, dan MRI
23 Juni 2022 10:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Guna mendapatkan mendapat gambaran yang terjadi di dalam tubuh seseorang, dokter akan menggunakan alat bantu seperti X-Ray, CT scan, atau MRI. Meski berbeda, alat-alat tersebut kerap dianggap sama oleh sebagian orang awam.
ADVERTISEMENT
Ketiganya memang memiliki beberapa kesamaan. x-ray (sinar x), computed tomography (CT) scan, dan magnetic resonance imaging (MRI) sama-sama jenis penggambaran untuk membantu diagnosis kondisi medis
Penggunaannya pun sama-sama harus tetap diam selama tes sesuai instruksi. Gambar yang dihasilkan nantinya berguna untuk membantu dokter memberi diagnosis dan memilih penanganan tepat.
Namun, ketiga alat tersebut sejatinya berbeda. Mengutip Envision Radiology, untuk mengetahui bedanya, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai fungsi lengkap dari masing-masing alat.
Kegunaan X-ray, CT Scan, dan MRI
X-ray atau yang di sini kerap disebut sinar rontgen adalah alat yang paling sering digunakan untuk menghasilkan gambar medis. Bahkan, pemeriksaan lebih lanjut biasanya dibutuhkan rontgen terlebih dahulu. Penyakit atau degenerasi tulang, dislokasi, fraktur, tumor, hingga infeksi biasanya membutuhkan x-ray atau rontgen.
ADVERTISEMENT
Cara kerjanya adalah sinar radiasi dibuat melewati tubuh. Nantinya, tulang dan benda padat akan menghalangi radiasi sehingga terlihat putih pada gambar yang dihasilkan. Walaupun radiasi x-ray tak berbahaya, akan dilakukan tindakan khusus untuk ibu hamil.
Kemudian Tomografi terkomputerisasi atau CT scan, disebut mirip dengan x-ray, hanya lebih canggih. Pengambilan gambar 360 derajat dari tulang belakang dan organ dalam, serta beberapa menyuntikkan pewarna kontras agar dokter bisa melihat struktur badan lebih jelas.
Gambar tulang, pembuluh darah, jaringan lunak, dan organ dihasilkan detail dan berkualitas. Biasanya, CT scan digunakan untuk mendiagnosis kondisi medis seperti apendisitis, kanker, penyakit jantung, gangguan muskuloskeletal, hingga penyakit menular.
Lalu MRI, mengkombinasikan magnet kuat dengan gelombang radio. Dari komponen magnetik yang dioperasikan, tercipta gambar struktur tubuh yang sangat detail. Alat ini tanpa radiasi, tidak seperti sinar-x.
ADVERTISEMENT
Biasanya, dokter menggunakan MRI untuk mendiagnosis masalah sendi dan tulang, menilai kemajuan pengobatan, melihat kelainan otak, serta mengevaluasi nyeri panggul atau masalah ketidaksuburan.
Perbedaan X-ray, CT Scan, dan MRI
1. Perbedaan X-Ray dan CT Scan
X-ray umumnya digunakan untuk mendeteksi untuk mendeteksi dislokasi dan patah tulang serta mendeteksi kanker dan pneumonia. Sementara CT scan lebih canggih lagi karena bisa juga mendiagnosis cedera organ dalam.
Gambar yang dihasilkan x-ray dua dimensi, sedangkan CT scan tiga dimensi. Mesin pemindai CT berputar untuk mengambil gambar 2D dari berbagai sudut, kemudian komputer menyatukannya menjadi tiga dimensi yang memberikan informasi lebih rinci kepada dokter.
2. Perbedaan MRI dan X-Ray
X-ray memancarkan radiasi, MRI tidak. Dari durasi, x-ray hanya butuh beberapa menit, sedangkan MRI bisa sampai berjam-jam tergantung kebutuhan dokter. Meski begitu, x-ray hanya untuk memeriksa beberapa penyakit, sedangkan MRI lebih serbaguna.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, x-ray umum digunakan untuk tulang patah, tapi bisa juga mendeteksi jaringan yang sakit. Sedangkan MRI, bisa mengevaluasi jaringan lunak seperti cedera tendon dan ligamen, tumor otak, atau cedera tulang belakang.
3. Perbedaan CT Scan dan MRI
Sama seperti x-ray, CT scan memberi radiasi, sedangkan MRI tidak. Durasinya pun jauh lebih singkat CT scan. Kegunaannya pun berbeda, CT scan lebih ke alat mendiagnosis cedera parah dari dada, kepala, tulang belakang, dan perut, terutama fraktur, juga untuk menentukan lokasi serta ukuran tumor.
Sementara MRI, seperti yang disebutkan sebelumnya, lebih cocok mendiagnosis masalah persendian , jaringan lunak, ligamen, dan tendon. Pemindaian biasanya dilakukan pada tulang belakang, otak, payudara, otot, perut, dan leher. (bob)