Konten dari Pengguna

Kenapa Banyak Orang Benci Hari Senin? Ternyata Begini Penjelasan Psikologisnya

Generasi Milenial
Generasi Milenial
24 Agustus 2022 19:53 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Orang - orang yang tidak menyukai hari senin ini termasuk sindrom'I Hate Monday'. Foto Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Orang - orang yang tidak menyukai hari senin ini termasuk sindrom'I Hate Monday'. Foto Pinterest
ADVERTISEMENT
Setelah merasakan hari libur dan harus bekerja kembali, kebanyakan orang akan merasa lesu dan tidak bersemangat. Karenanya, banyak kemudian yang jadi benci dengan hari Senin.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, belum banyak yang mengetahui alasan ilmiah mengenai orang-orang pada benci sama hari Senin. Mengutip dari BBC, bila Jumat biasanya timbul kebahagiaan berakhir pekan, sebaliknya dengan Senin yang cenderung sedih dan bikin wajah muram di awal pekan ketika harus memulai rutinitas kembali.
Kesedihan yang dirasakan pada tiap Senin, menurut ahli, biasanya berasal dari perbandingan langsung dengan hari sebelumnya. Hari ulang tahun bisa digunakan sebagai contoh.
Ketika ulang tahun, teman dan keluarga umumnya merayakannya. Momen tersebut tentu membuat kebanyakan orang bahagia. Keesokan harinya, kadang masih kesenangan dengan membuka-buka kado, tapi tentu tidak sebahagia ketika merayakan ulang tahun.
Ilustrasi hari Senin. Foto: Shutter Stock
Perasaan tersebut sama seperti ketika akhir minggu ke Senin, tapi dengan efek yang lebih drastis dan berulang-ulang tiap pekan. Dalam psikologi, hal itu biasa disebut emotional shift atau perubahan emosional, dan tak ada hari lain yang lebih berefek dari Minggu ke Senin.
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan di akhir pekan untuk beristirahat, dihabiskan bersama keluarga, atau berbincang dengan teman, seketika lenyap di hari Senin saat terpaksa bangun pagi untuk ke sekolah atau tempat kerja.
Karenanya, perubahan mendadak tersebut membuat Senin seperti hari terburuk dalam sepekan. Bahkan walaupun hari tersebut sebenarnya sama saja menyebalkannya dengan hari kerja lain.
Pada 2012, sebuah studi dari America’s Journal of Positive Psychology menemukan bahwa hari Selasa, Rabu, dan Kamis sama dibencinya dengan Senin. Penemuan tersebut merupakan hasil jajak pendapat dari 340 ribu orang.
Ada tiga faktor yang sebenarnya berpengaruh besar pada bencinya orang-orang dengan hari Senin, di antaranya sebagai berikut.

Kecintaan pada rebahan

Kaum rebahan menjadi suatu tren yang viral di media sosial. Namun ternyata ada dampak negatifnya, lho! | Photo by Pexels/Ivan Oboleninov
Pada Sabtu dan Minggu, orang-orang bisa dengan bebas rebahan, atau tidur lebih lama daripada hari kerja. Nah, giliran Senin, kebebasan tersebut lenyap, membuat bangun dari tempat tidur merupakan kegiatan yang sangat berat.
ADVERTISEMENT
Efek itu lantaran tambahan waktu tidur pada Sabtu dan Minggu yang berdampak pada siklus jam tidur teratur pada hari kerja. Cuma dua jam saja, waktu tidur bisa berubah selama 45 menit. Karena itu juga, sudah pede cukup istirahat Minggu, Seninnya masih terasa malas.

Ketidakpuasan dengan pekerjaan

Ilustrasi perempuan sulit berkonsentrasi. Foto: Shutterstock
Jajak pendapat yang dilakukan YouGov pada 2017 mendapati bahwa hanya 6 persen yang mengaku membenci pekerjaan. Bahkan, 62 persen mengatakan menyukai atau cinta dengan pekerjaannya.
Namun, bila merasa tidak puas dengan pekerjaan sekarang, kesedihan di hari Senin bisa sangat dirasakan. Bahkan, perasaan seperti takut dan depresi di lima hari ke depan sudah mulai bisa dirasakan pada Minggu malamnya.
Dari survei yang dilakukan, diketahui bahwa Selasa menjadi hari yang paling populer untuk mengirim lamaran kerja baru. Kemungkinan karena setelah merasakan pahitnya hari pertama dari bekerja pekan itu.
ADVERTISEMENT

Suasana tempat kerja

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutterstock
Kecuali bekerja sendirian, tempat kerja biasanya jadi tempat berinteraksi dengan rekan-rekan selama kurang lebih delapan jam sehari. Seiring berjalannya waktu, hubungan tersebut kian berkembang dan akan akrab dengan beberapa kelompok.
Bila hubungannya positif, menjalani pekan akan lebih ringan. Senin yang biasanya suram juga akan jadi waktu ideal dan dinantikan untuk bertemu kembali dengan teman-teman di kantor.
Dari studi yang dilakukan pada 2011 lalu, psikolog klinis Profesor Alex Gardner mengatakan bahwa tempat kerja bisa jadi lokasi terbaik untuk dinantikan pada Senin. Pasalnya, pada dasarnya kita pada dasarnya manusia gua dengan setelan kota.
“Kita ingin merasa jadi bagian suku, jadi kita pergi minum teh dan kemudian bekerja. Setelah melakukan ikatan suku, kami siap untuk minggu produktif. Sementara, beberapa orang langsung mengerahkan semua senjata di Senin pagi sehingga bikin cepat capek,” ujar Alex.
ADVERTISEMENT
Jadi, menurut Alex, solusinya agar tidak langsung capek di pagi hari adalah berbincang dengan teman-teman kerja terlebih dahulu. Dengan begitu, menurut Alex, Senin tidak akan menjadi semengerikan biasanya. (bob)