Kenapa Nama Anak-Anak Sekarang Semakin Unik-Unik?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nama Bayi Perempuan Berzodiak Libra. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Nama Bayi Perempuan Berzodiak Libra. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, nama yang diberikan orang tua kepada anaknya semakin unik. Terutama dari beberapa orang tua muda, sebisa mungkin mencoba memberi anaknya nama yang kira-kira belum digunakan di dunia.
ADVERTISEMENT
Dari sana kemudian timbul pertanyaan: Kenapa, sih, anak-anak zaman sekarang cenderung diberi nama yang unik-unik?
Mengutip dari BBC, Jean Twenge yang notabene profesor psikologi di San Diego State University pada 2010 meneliti 325 juta nama bayi kelahiran 1880 sampai 2007. Dari sana, sejak 1950, dia perhatiin nama-nama yang umum popularitasnya makin turun.
Anak Elon Musk bernama, X Æ A-12 Musk. Foto: Elon Musk via Twiter
Misalnya, dari data didapatkan 10 besar nama terpopuler tahun 1950 dipakai oleh 30 persen total anak laki-laki. Namun, pada 2007, daftar 10 besar itu, cuma dipakai 10 persen dari total semua anak laki-laki.
Seiring berkembangnya zaman, Twenge menemukan kebiasaan memberi nama yang unik-unik. Salah satu contohnya, memberi ejaan tak lazim dari nama-nama yang sudah populer, Jackson menjadi Jaxson.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya di Amerika Serikat dan Inggris, studi di Jepang juga mendapati pemberian nama antara 2004 dan 2013 semakin unik. Beberapa orang tua memadukan huruf China tradisional sehingga menciptakan pelafalan tidak lazim.
Nama Bayi Perempuan Berzodiak Libra. Foto: Shutter Stock
Penyebab fenomena ini, menurut ahli psikologi, ada beberapa alasan. Salah satunya untuk membantu agar anaknya menonjol di era yang semakin individualistik. Pilihan nama unik dinilai bisa membuat seseorang jadi pribadi yang menonjol.
Michael Varnum, seorang profesor psikologi di Arizona State University menyebut orang kaya juga punya memiliki peran besar dalam fenomena ini. Sebab, mereka cenderung memilih keunikan ketimbang kepatutan.
Hanya saja, bila terlalu aneh juga bisa jadi bumerang. Sebab, sebuah studi membuktikan nama-nama yang mudah diucapkan punya nilai lebih positif. Imbasnya bisa berdampak pada karier hingga harapan kehidupan romantis yang lebih mulus. Berlaku sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, sejumlah negara juga sampai mengawasi tentang penamaan anak agar tidak terlalu aneh. Seperti nama anak Nutella dilarang di Prancis dan Cyanide alias Sianida dilarang di Inggris. (bob)