Konten dari Pengguna

Kenapa, sih, Orang Suka Marah-Marah hingga Lempar HP Saat Ngegame?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
27 Juli 2022 9:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bermain game. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain game. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Siapa, nih, yang suka marah-marah saat main game? Apalagi mabar bareng temen atau kalah. Yang ada ngomel-ngomel sendiri, mengumpat, bahkan bisa aja sampai banting smartphone.
ADVERTISEMENT
Lalu, sebenarnya apa, sih, yang sebenarnya terjadi kok orang suka marah-marah dan mengumpat saat main game? Begini penjelasan ilmiahnya.

Pelampiasan Masalah yang Tengah Dialami

Ilustrasi marah. Foto: Shutter Stock
Faktor pertama seseorang bisa marah nggak karuan hingga merusak barang ketika bermain game ternyata merupakan pelampiasan masalah. Hal ini dianggap sering dialami banyak orang hingga melampiaskan masalah yang tengah dialaminya dengan marah-marah.
Nah, game merupakan sebuah wadah yang dinilai tempat yang cocok untuk melampiaskan masalah. Tak jarang, banyak orang melempar HP, merusak monitor, hingga menendang kursi hingga meja ketika bermain game.
Hal-hal tersebut dianggap murni karena pelampiasan masalah yang tengah dialami hingga menyebabkan seseorang tidak bisa mengontrolnya. Apalagi, dalam kondisi kalah saat bermain game, tingkat emosi dinilai akan meningkat.

Sering Memendam Emosi

Ilustrasi game online. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Memendam emosi merupakan faktor berikutnya yang menyebabkan seseorang marah tak karuan ketika bermain game. Katanya, nih, sifat memendam amarah adalah hal yang sulit dikontrol ketika mengalami emosional yang berlebihan terutama saat bermain game.
ADVERTISEMENT
Apalagi, hal itupun akan terjadi ketika orang yang bersangkutan mengalami masalah terkhusus ketika bermain game. Sebuah target yang harus dicapai bakal menyebabkan seseorang terbebani hingga melampiaskan emosi ketika tengah tertekan.
Di saat itulah, rasa emosi akan meledak-ledak karena selama ini telah dipendam. Tak jarang, banyak gamer sering berkata tidak pantas hingga merusak barang saat bermain game.

Memiliki Sifat Toxic

Ilustrasi bermain game. Foto: Shutter Stock
Katanya, nih, toxic merupakan salah satu sifat yang pasti dimiliki para gamer. Sebab, lingkungan yang keras dan sering berkata tidak pantas mau tak mau membuat orang baru mengikuti sifat-sifat tersebut. Hal inilah yang disebut toxic.
Apalagi, banyaknya game online membuat para gamer berkompetisi dengan sangat ketat. Bahkan, cacian hingga makian dianggap seolah hal biasa karena sering dilakukan dan didengar.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, menurut berbagai sumber, sebanyak 80 persen gamer dianggap berperilaku toxic atau kasar hingga sering menghancurkan barang ketika tertekan atau kalah dalam sebuah permainan game.

Lalu, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Nah, hal pertama yang harus dilakukan untuk menghentikan sifat buruk tersebut yakni mengetahui alasan bermain game. Artinya, jika kamu bermain game ingin bersenang-senang sambil meraih keuntungan, maka itu merupakan hal positif.
Namun, jika sebaliknya, maka game dinilai bukan tempat yang tepat melampiaskan emosi. Sebab, hal itu akan memperparah sifat menjadi lebih buruk atau toxic. (fre)