Konten dari Pengguna

Kerap Dialami Banyak Orang, Apa Arti Liberosis Itu?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
31 Juli 2022 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penderita liberosis. Foto: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penderita liberosis. Foto: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Di tengah perkembangan zaman dan semakin tingginya tuntutan, banyak orang kini mengalami sifat liberosis akibat peliknya kehidupan. Bahkan, tahu enggak, sih, ada lho orang yang sudah merasa cuek dengan hidupnya sendiri dan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Nah, ngomong-ngomong dengan liberosis, apa sebenarnya arti istilah yang satu ini? Ternyata begini penjelasannya.

Arti Liberosis

Dalam ilmu psikologi, liberosis merupakan salah satu jenis emosional manusia. Istilah ini memiliki arti yang menggambarkan sifat dengan tidak lagi terlalu mengkhawatirkan berbagai hal. Artinya, seseorang yang mengalami liberosis biasanya tak lagi memedulikan semua hal termasuk hidupnya.
Selain itu, menurut penelitian, orang yang mengalami liberosis juga tidak lagi melirik atau mengingat ke belakang tentang hal yang terjadi di hidupnya. Tidak hanya itu, penderita ini juga cenderung cuek atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Ilustrasi pria putus asa hingga menitikkan air mata. Foto: StockSnap/Pixabay
Seseorang yang mengalami liberosis juga dianggap sebagai penderita gangguan kondisi mental. Pasalnya, mereka tidak lagi memikirkan atau memedulikan hidupnya sama sekali hingga akhirnya berujung dengan stres atau gangguan kesadaran.
ADVERTISEMENT
Katanya, nih, penderita liberosis awalnya sangat memikirkan atau peduli dengan orang lain. Selain itu, mereka juga memiliki target hidup untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang akan dicapai di masa depan.
Akan tetapi, akibat mengalami kekecewaan yang terus terjadi, mereka lantas menyerah hingga tidak peduli dengan hidupnya. Bahkan, penderita liberosis juga sangat acuh atau cuek dengan keluarga hingga orang-orang terdekat lainnya.
Lebih parahnya lagi, seseorang yang mengalami liberosis bisa sampai tidak memiliki gairah hidup. Selain stres, mereka terkadang ingin mengakhiri hidup karena semua yang diinginkan satu pun tidak tercapai.
Begitulah arti atau penjelasan tentang liberosis yang kini dialami banyak orang di tengah perkembangan zaman yang penuh banyak persaingan dan tuntutan. (fre)
ADVERTISEMENT