Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Orang Terkaya di Dunia yang Dulunya Penjual Kue Keliling Kampung
4 Desember 2020 10:34 WIB
Diperbarui 21 Januari 2021 10:58 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Julan kue keliling, rongsokan besi, hingga akhirnya jadi salah satu orang terkaya di dunia. Ialah Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinar Mas, yang telah mengembuskan napas terakhirnya pada 26 Januari 2019 silam. Pak Eka yang telah hidup selama 97 tahun lamanya, menduduki posisi orang terkaya ke-3 di dunia versi Majalah Forbes.
ADVERTISEMENT
Perusahaan Sinar Mas telah bergerak di bidang Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Food, Jasa Keuangan, Developer dan Real Estate, Telekomunikasi, dan Energi dan Infrastruktur. Untuk mencapai ke posisi tersebut, merupakan hal yang enggak mudah bagi Pak Eka.
Pak Eka mengawali karirnya dengan berkeliling menggunakan sepeda, sambil menjajakan kue, biskuit, dan juga permen kepada warga sekitar di Makassar. Saat itu, Pak Eka diperkirakan berusia 15 tahun, dan turut membantu ayahnya bekerja.
Enggak hanya itu, Pak Eka melakukan bisnis kecilnya ini tanpa menggunakan modal. Sebagai orang yang terkenal jujur dan juga bekerja keras, Pak Eka sangat dipercaya oleh pemilik toko. Sehingga, mereka enggak ragu-ragu untuk memberikan biskuit, kue, dan juga permen untuk Pak Eka tanpa uang muka.
ADVERTISEMENT
Selain berkeliling menggunakan sepeda, menjajakan makanan kecil nan manis, Pak Eka mulai merambah ke dunia makanan berat dan minuman untuk tentara pendudukan Jepang di Pantai Losari, Makassar.
Pak Eka yang sangat memanfaatkan setiap peluang yang ada itu enggak mau berhenti di situ. Ia berusaha mencari lebih banyak uang lagi melalui bisnis minyak goreng, besi bekas, pembuat makam, hingga kopra. Eits, tapi tenang dulu. Hidup selalu menawarkan rasa pahit dan manis secara bersamaan.
Bangkrut bukan lagi hal yang dapat dihindari bagi Pak Eka. Pria yang lahir di Quanzhou, Fujian, China itu akhirnya mampu berdiri kembali. Pak Eka memutuskan untuk pindah ke Surabaya dan memulai kehidupan baru dan kesempatan baru di sana.
ADVERTISEMENT
Beliau mencoba untuk membuat bisnis perkebunan kopi dan karet. Saat inilah Sinar Mas hadir dalam dunia. Mendirikan CV Sinar Mas ternyata dapat menunjukkan kemampuannya, untuk menjadi kelompok usaha yang sangat besar.
Pernah Utang Ongkos Taksi
Setelah beberapa waktu di Surabaya, beliau akhirnya memberanikan diri untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke Jakarta. Kantor pertamanya hanya ruko kecil di kawasan Pasar Pagi, Jakarta Utara. Karyawan pertama Sinarmas di Jakarta, Elly Romsiah, menuturkan usaha di Jakarta juga telah melalui proses yang cukup lama untuk menjadi perusahaan yang besar.
Kondisi keuangan saat mengawali bisnisnya di Jakarta juga terbilang biasa saja. Bahkan, Ibu Elly juga mengungkapkan bahwa kantornya pernah dibiarkan bocor. Selain itu, tambahnya, Pak Eka seringkali ngutang hanya untuk sekadar membayar ongkos taksi.
ADVERTISEMENT
"Kalau datang ke kantor, supir taksinya juga suka nunggu. Kadang uang Pak Eka enggak cukup untuk bayar ongkos taksi dari rumah ke kantor kan. Tapi untungnya supir taksinya itu langganan, jadi dia mau dibayar besokannya," katanya.
Menurut Majalah Forbes, kekayaan keluarga Eka Tjipta Widjaja pada 2019 mencapai USD9,6 miliar atau setara Rp132,3 triliun. Angka itu melonjak dari kekayaannya pada 2018 yang sebesar USD8,6 miliar. Dengan kekayaan sebanyak itu, Pak Eka masuk daftar 50 orang terkaya di dunia. (bel)