Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kisah Tamara Samsonova, Nenek Psikopat dari Rusia yang Pernah Viral
15 November 2021 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Psikopat adalah sebutan bagi seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan dan hati nurani. Dalam istilah medis, psikopat lebih tepat disebut sebagai orang yang menderita gangguan kepribadian antisosial. Mereka sering bertindak impulsif, agresif, suka melukai orang lain, dan tak pernah merasa bersalah atas perilakunya.
ADVERTISEMENT
Salah satu kisah psikopat yang pernah viral adalah kisah Tamara Samsonova. Seorang nenek yang berasal dari Rusia tersebut telah melakukan pembunuhan berantai selama 15 tahun, tepatnya pada tahun 2000 sampai 2015. Ngerinya lagi, korban pertamanya adalah suaminya sendiri.
Setelah suaminya tiada, Samsonova menyewakan kamar di apartemennya. Dari situlah, nenek yang dijuluki "Granny Ripper" dan "Baba Yaga" tersebut melakukan pembunuhan yang lain. Salah satu korbannya adalah Valentina Ulanova, tetangga apartemennya.
Saat apartemen Samsonova direnovasi, ia menumpang tinggal di apartemen Ulanova. Samsonova mulai nyaman di apartemen tersebut dan tak ingin kembali ke apartemennya tersendiri. Namun, Ulanova meminta agar Samsonova segera pergi.
Karena kesal, Samsonova pun meracuni dan membunuh Ulanova. Ia memutilasi tubuh wanita tersebut dan membuangnya di tempat yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Samsonova ditangkap polisi pada 29 Juli 2015. Selama 15 tahun melakukan aksinya, polisi menemukan fakta bahwa Samsonova telah membunuh 14 orang. Bahkan, nenek tersebut mencatat tindak kejahatannya di buku hariannya.
Salah satu potongan ceritanya berbunyi, "Saya membunuh penyewa saya, Volodya, memotongnya berkeping-keping di kamar mandi dengan pisau dan memasukkan potongan-potongan tubuhnya ke dalam kantong plastik dan membuangnya di berbagai bagian Distrik Frunzensky.”
Hasil penyelidikan memutuskan bahwa Samsonova tidak ditahan karena ia mengalami skizofrenia. Gangguan jiwa tersebut berpotensi membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Nenek tersebut akhirnya dirujuk ke rumah sakit jiwa untuk mendapat pengobatan. (mit)