Konten dari Pengguna

Makna di Balik Tradisi Syawalan Ketupat Jembut di Semarang

Generasi Milenial
Generasi Milenial
28 Maret 2021 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mebuat ketupat. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mebuat ketupat. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu mendengar apa itu ketupat jembut? Ternyata ketupat ini aslinya bernama ketupat taoge dan hanya muncul sekali setahun, dalam tradisi Syawalan lho. Kuliner tradisi ketupat jembut ini tersohor di beberapa kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Kuliner Ketupat Jembut ini dapat dijumpai di beberapa titik, salah satunya di Kampung Jaten Cilik, Pedurungan Tengah, Kota Semarang. Tradisi tersebut memang dilakukan orang dewasa dan diperuntukkan bagi anak-anak. Para dewasa menyiapkan ketupat untuk dibagikan kepada generasi yang lebih muda.
Ketupat jembut atau ketupat tauge, kuliner tradisi Syawalan di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
"Ketupat ini berisi taoge sambal kelapa. Tapi ada juga yang diisi uang receh. Makanya untuk rebutan anak-anak," kata salah satu tokoh masyarakat setempat, Munawir, Rabu (12/6).
Tradisi bagi-bagi ketupat ini, kata Munawir, sudah ada sejak tahun 1950-an. Bermula setelah warga asli Jaten Cilik pulang kampung pasca mengungsi akibat perang dunia kedua.
"Sempat berhenti dua tahun, waktu dulu ramai-ramai ada PKI itu," tuturnya.
Ketupat jembut atau ketupat tauge, kuliner tradisi Syawalan di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Perang dunia kedua saat itu mengharuskan warga itu hidup dalam kesederhanaan, sehingga setelah melewati Ramadhan, warga Jaten Cilik yang kala itu masih ingin mengungkapkan rasa syukur. Warga pun berinisiatif untuk menggelar upacara syukuran sepekan setelah Idul Fitri. Dalam upacara yang disebut juga Syawalan ini, mereka membagikan ketupat taoge tanpa opor.
ADVERTISEMENT
"Itu simbol kesederhanaan. Adanya cuma taoge, kelapa, dan lombok. Jadi isinya ya taoge sama sambal kelapa. Pesannya ya Lebaran Cilik (Syawalan) ini tidak harus dengan opor," jelasnya. (Via)