Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Makna di Balik Tradisi Syawalan Ketupat Jembut di Semarang
28 Maret 2021 12:46 WIB
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah kamu mendengar apa itu ketupat jembut? Ternyata ketupat ini aslinya bernama ketupat taoge dan hanya muncul sekali setahun, dalam tradisi Syawalan lho. Kuliner tradisi ketupat jembut ini tersohor di beberapa kota Semarang.
ADVERTISEMENT
"Ketupat ini berisi taoge sambal kelapa. Tapi ada juga yang diisi uang receh. Makanya untuk rebutan anak-anak," kata salah satu tokoh masyarakat setempat, Munawir, Rabu (12/6).
"Sempat berhenti dua tahun, waktu dulu ramai-ramai ada PKI itu," tuturnya.
Perang dunia kedua saat itu mengharuskan warga itu hidup dalam kesederhanaan, sehingga setelah melewati Ramadhan , warga Jaten Cilik yang kala itu masih ingin mengungkapkan rasa syukur. Warga pun berinisiatif untuk menggelar upacara syukuran sepekan setelah Idul Fitri. Dalam upacara yang disebut juga Syawalan ini, mereka membagikan ketupat taoge tanpa opor.
ADVERTISEMENT
"Itu simbol kesederhanaan. Adanya cuma taoge, kelapa, dan lombok. Jadi isinya ya taoge sama sambal kelapa. Pesannya ya Lebaran Cilik (Syawalan) ini tidak harus dengan opor," jelasnya. (Via)