Konten dari Pengguna

Melahirkan Normal vs Caesar, Lebih Sakit Mana?

Generasi Milenial
Generasi Milenial
24 September 2021 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dalam melahirkan, ibu hamil pasti menginginkan metode yang tidak terlalu membuatnya merasa kesakitan. Tak jarang ketika memasuki trimester ketiga, ibu hamil berdebar-debar membayangkan akan melahirkan dengan cara normal atau caesar.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu hamil beranggapan bahwa operasi caesar tidak menyakitkan karena ibu akan dibius selama proses melahirkan. Namun, apakah anggapan tersebut benar?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini perbandingan antara melahirkan dengan normal dan operasi caesar.

Rasa Sakit

Ilustrasi ibu melahirkan caesarl. Foto: Shutter Stock
Operasi caesar biasanya digunakan pada ibu yang memiliki risiko tinggi jika melahirkan normal, seperti hamil bayi kembar atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Namun, tak jarang pula ibu yang sehat memilih operasi caesar untuk menghindari rasa sakit saat melahirkan.
Faktanya, melahirkan dengan operasi caesar tetap menimbulkan rasa sakit. Setelah operasi, ibu akan merasakan sakit di bagian perut yang dibedah. Proses pemulihannya pun akan lebih lama dibanding melahirkan dengan cara normal.

Komplikasi

Ilustrasi ibu melahirkan normal. Foto: Shutterstock
Jika dilihat dari segi komplikasi, baik melahirkan normal maupun melahirkan caesar sama-sama berisiko terjadi komplikasi. Ibu yang melahirkan normal akan berisiko mengalami vagina sobek, sehingga perlu dijahit.
ADVERTISEMENT
Walaupun dapat diatasi dengan jahitan, hal tersebut dapat menyebabkan kelemahan atau cedera pada otot panggul. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah pada usus besar atau inkontinensia urine yang membuat ibu mengalami urine bocor atau ngompol saat batuk, bersin, atau tertawa.
Di sisi lain, operasi caesar juga menimbulkan risiko yang dianggap lebih parah dibanding melahirkan normal. Ibu berisiko akan kehilangan banyak darah dan infeksi lebih besar karena operasi tersebut. Selain itu, organ dalam seperti usus dan kandung kemih juga berisiko terluka saat proses operasi.
Itu tadi perbandingan melahirkan dengan cara normal dan operasi caesar. Apapun metode yang dipilih, keduanya akan tetap menimbulkan rasa sakit karena melahirkan mengandalkan fisik. Tidak ada pilihan yang baik atau buruk selama ibu dapat mempertimbangkan risikonya. (mit)
ADVERTISEMENT