Melihat Keindahan Jalan yang Membelah Lautan di Sumbawa

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
6 Mei 2022 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sebuah jalan yang membelah lautan menuju Pulau Bungin. Foto: tangkapan layar Youtube/SWD Channel
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah jalan yang membelah lautan menuju Pulau Bungin. Foto: tangkapan layar Youtube/SWD Channel
ADVERTISEMENT
Ingatkah kalian dengan kisah Nabi Musa AS, dengan mukjizatnya yang bisa membelah laut untuk menyelamatkan umatnya? Kira-kira seperti itulah kondisi jalan menuju Pulau Bungin di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Bungin bermaksa pasir putih yang muncul di tengah lautan. Nama ini cocok untuk sebuah Pulau yang muncul di tengah lautan.
Untuk sampai ke Pulau Bungin, membutuhkan waktu sekitar enam jam dari Kota Mataram, termasuk perjalanan menyeberang dari Pelabuhan Kayangan, Pulau Lombok, menuju Pelabuhan Poto Tano, Pulau Sumbawa.
Salah satu keunikan dan yang membuat penasaran ke Pulau Bungin ini adalah, melintasi jalan ‘terbelah’ sepanjang sekitar tiga kilometer menuju pulau tersebut yang menjadi ikon bagi Pulau Bungin.
Jalan penghubung ke Pulau Bungin memang tidak seperti lokasi-lokasi lainnya, dimana pemerintah membangun jembatan untuk membuat akses jalan dari satu wilayah ke wilayah lain, namun untuk ke Pulau Bungin ini, pemerintah setempat membendung dua sisi lautan (seperti terbelah) untuk membuat jalan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, untuk menuju Pulau Bungin masyarakat dan wisatawan harus naik perahu sekitar 15-20 menit. Namun kini, masyarakat bisa mengakses jalan tersebut dengan kendaraan apapun karena lebar jalan sekitar 15 meter.
Kini, jalanan menuju Pulau itu terus diperbarui hingga panjangnya sekitar 2,58 mil. Meski tampak biasa, jalanan ini bisa sangat berbahaya bagi pengendara. Oleh sebab itulah, di kedua sisi jalan terdapat panel khusus yang akan memberi tahu apakah jalanan bisa dilalui atau tidak.
Walau demikian, setiap tahun selalu saja ada wisatawan yang terjebak di tengah perjalanan dengan air yang pasang. Hal ini biasa terjadi pada wisatawan yang tidak mengetahui jadwal pasang dan surut di tempat tersebut. (daa)