Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Denial Syndrome, Ketika Kenyataan Nggak Sesuai Harapan
2 September 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah mendengar istilah denial atau denial syndrome? Itu merupakan istilah dalam studi ilmu psikologi. Denial ini nyangkut soal mekanisme pertahanan diri dari pikiran, perasaan, keinginan, ataupun dari suatu peristiwa tertentu.
ADVERTISEMENT
Adapun bentuk pertahanan ini dalam beberapa kasus bisa bermakna positif. Namun, di sisi lain juga bisa membahayakan kesehatan mental. Lantas, sebenarnya apa itu denial?
Mengenal Apa Itu Denial
Dirangkum dari berbagai sumber, istilah denial itu sederhananya adalah suatu kondisi saat seseorang mengabaikan fakta yang terjadi, terutama ketika suatu hal itu nggak sesuai dengan kehendak dan harapan. Nah, pengabaian fakta ini dilakukan untuk menghindari kecemasan ataupun perasaan tertekan.
Nah, dalam kondisi seperti itu, artinya seseorang mencoba berusaha untuk menerima sesuatu yang agaknya berlebihan atau bahkan yang sebenarnya bisa membuat stres. Hal ini terutama bagi mereka yang berjuang untuk mengendalikan kesehatan mental.
Dalam jangka pendek, mekanisme pengabaian ini memungkinkan kamu punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi secara mendadak dalam realitas kehidupan. Dengan begitu, kamu punya cukup waktu untuk beradaptasi, menerima, hingga akhirnya move on.
ADVERTISEMENT
Nggak Selamanya Berdampak Positif
Meski begitu, denial syndrome ternyata juga bisa menyebabkan masalah hidup. Apalagi jika hal itu membuat orang yang mengalaminya nggak bisa mengatasi masalah atau seenggaknya membuat perubahan yang diperlukan.
Seperti misalnya dalam kasus seseorang merasakan nyeri dada dan sesak napas. Namun, dia nggak percaya kalau itu bisa jadi menandakan gejala serangan jantung. Dia pun menunda memeriksakannya ke dokter.
Dalam banyak kasus denial, penolakan atau pengabaian yang dilakukan mengarah pada kepuasan jangka pendek, tapi rasa sakit jangka panjang. Pada akhirnya, menghadapi kenyataan bahkan ketika terasa pahit dan sulit, itu adalah jalan terbaik untuk ke depan.
Tanda-tanda Denial Syndrome
Nah, tanda umum ketika seseorang mengalami denial syndrome di antaranya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Selain tanda-tanda tersebut, seseorang yang mengalami denial syndrome juga bisa merasa putus asa atau nggak berdaya. Bahkan, pada tingkat tertentu, mereka sebenarnya tahu ada masalah yang perlu ditangani. Namun, mereka justru merasa nggak ada hal yang bisa dilakukan atau katakan untuk membuat perbedaan.
Cara Mengatasi Denial Syndrome
Sebaiknya jangan menjadikan denial ini sebagai kebiasaan, apalagi dalam jangka panjang. Kondisi ini harus segera diatasi. Bagaimana caranya?
ADVERTISEMENT
Selain itu, kamu juga perlu bantuan dari orang-orang terdekat atau orang tercinta untuk mengatasi denial. Namun jika denial ini menjadi berkepanjangan, jangan pernah ragu untuk mencari bantuan profesional. Kamu bisa mendatangi psikolog ataupun psikiater.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu denial. Jadi, apakah kamu pernah mengalaminya?