Mengenal Apa Itu Tradisi Tedak Siten dan Tahapan Prosesinya

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
28 September 2022 9:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tedak Siten putri pertama Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram @attahalilintar
zoom-in-whitePerbesar
Tedak Siten putri pertama Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram @attahalilintar
ADVERTISEMENT
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah baru saja menggelar tradisi upacara tedak siten untuk anaknya, Ameena Hanna Nur Atta yang menginjak usia tujuh bulan. Acara yang berlangsung pada 25 September 2022 itu pun menjadi perhatian publik.
ADVERTISEMENT
Lantas, sebenarnya apa itu tidak siten? Dan, apa maksud tujuannya? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.

Mengenal Tradisi Tedak Siten

Tedak Siten putri pertama Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram @attahalilintar
Mengutip laman Peta Budaya Belajar Kemdikbudristek, tedhak siten atau tedak siten adalah upacara daur hidup yang dilakukan masyarakat Jawa untuk memperingati seorang anak (bayi) yang telah berusia sekitar tujuh atau delapan bulan.
Dalam bahasa Jawa, tedak siten berasal dari kata tedhak dan siten. Tedhak artinya turun, sementara siten atau siti artinya tanah. Oleh karenanya tradisi ini juga sering disebut dengan istilah upacara turun tanah.
Nah, jika diterjemahkan secara harfiah, tedak siten ini merupakan tradisi menginjakkan atau menapakkan kaki ke tanah untuk pertama kalinya bagi seorang anak ketika menginjak usia tujuh lapan (7x35 hari) kalender Jawa.
ADVERTISEMENT

Maksud Tradisi Tedak Siten

Tedak Siten putri pertama Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram @attahalilintar
Tedak siten merupakan tradisi yang adiluhung dalam masyarakat Jawa dan sarat dengan nilai-nilai spiritual di setiap tahapan pelaksanaannya. Tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta sekaligus memperingati kelahiran bayi yang memasuki usia tujuh atau delapan bulan.
Selain itu, upacara tedak siten ini juga dimaksudkan sebagai simbol bagi anak untuk bersiap menjalani hidup melalui tuntunan orang tua agar nantinya dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri.

Tahapan Upacara Tedak Siten dan Maknanya

Tedak Siten putri pertama Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Foto: Instagram @attahalilintar
Dalam pelaksanaannya, upacara tedak siten ini terdapat beberapa tahapan. Tiap tahapannya memiliki nilai-nilai spiritual, termasuk berbagai perlengkapan yang digunakan. Adapun tahapannya sebagai berikut.
1. Menginjak jadah tujuh warna
Pada tahap pertama ini, anak akan dilatih berjalan maju dengan menginjak bubur beras ketan (jadah) tujuh warna. Adapun tiap warna jadah melambangkan pengharapan orang tua untuk keberhasilan anak melewati fase kehidupan dengan pertolongan Sang Kuasa.
ADVERTISEMENT
2. Naik tangga dari tebu
Tahap kedua, anak dituntun menaiki tangga yang terbuat dari tebu. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, penggunaan tebu ini dimaksudkan agar agar anak memiliki kemantapan hati dalam menjalani kehidupan.
3. Berjalan di atas onggokan pasir
Tahap selanjutnya setelah turun tangga, anak dituntun menuju onggokan pasir dan dibiarkan mengais pasir menggunakan kakinya. Hal ini dimaksudkan agar anak nantinya bisa mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya kelak.
4. Masuk ke dalam kurungan
Pada tahap ini, anak akan dimasukkan dalam kurungan yang sudah dihias. Di dalam kurungan tersebut juga dimasukkan beberapa benda seperti buku, bola, raket, dan sebagainya. Ketika anak memilih suatu benda yang ada di dalam kurungan, harapannya benda tersebut akan menggambarkan kehidupan si anak kelak.
ADVERTISEMENT
5. Udhik-udhikan
Udhik-udhikan yaitu prosesi menyebar uang logam yang dicampur beras dan berbagai macam bunga. Ini menjadi simbol harapan agar anak kelak memiliki sifat dermawan, gemar bersedekah, dan lancar rezekinya.
6. Siraman kembang setaman
Pada tahap selanjutnya, tubuh anak dibasuh air yang diberi kembang setaman. Tujuannya, agar anak memiliki jalan kehidupan yang bagus dan bisa membanggakan keluarganya kelak.
7. Mendandani anak
Tahap terakhir, anak dipakaikan baju yang bagus dan bersih lalu didandani. Hal ini menjadi simbol harapan agar kelak anak memiliki jalan kehidupan yang bagus dan bisa menjaga nama baik keluarga.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu tedak siten dalam masyarakat Jawa, tujuan, dan tahapan prosesinya.