Konten dari Pengguna

Mengenal Burnout Syndrome, Bukan Stres Biasa yang Dialami di Tempat Kerja

Generasi Milenial
Generasi Milenial
14 Juni 2022 8:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stres merupakan hal yang sering dialami banyak orang terutama ketika bekerja. Tuntutan atau tekanan pekerjaan merupakan hal yang kerap membuat orang merasa tertekan hingga akhirnya mengalami stres dan terkadang menyebabkan pekerjaan menjadi kacau-balau.
ADVERTISEMENT
Nah, hal inilah yang memunculkan burnout syndrome. Namun, tahukah kamu syndrome yang satu ini sedikit berbeda dengan stres biasa saat bekerja. Meski sama-sama mengalami stres, namun burnout syndrome dianggap lebih berbahaya dan menyakitkan.
Nah, seperti apakah perbedaan burnout syndrome dan stres biasa saat bekerja? Berikut faktanya.
Burnout Syndrome Lebih Parah dari Stres Biasa
Ilustrasi stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
Stres saat bekerja barangkali merupakan hal yang sering dialami banyak orang. Tuntutan hingga tekanan dalam bekerja menjadi penyebabnya. Namun, ketika seseorang mengalami burnout syndrome maka hal tersebut akan mengancam fisik dan psikologis.
Disebutkan, burnout syndrome merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami stres sangat berat karena pekerjaan. Hal ini kerap membuat kondisi si penderita akan merasa sangat lelah di tempat kerja. Bahkan, kondisi psikologis pun juga bakal terganggu.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mengalami hal ini perlahan akan sangat emosional hingga membuat rekan kerja ketakutan berkomunikasi atau mendekati orang tersebut. Sebab, si penderita disebut bakal tidak bisa mengontrol emosinya akibat pekerjaan hingga membuatnya merasa sangat tertekan.
Stres Biasa karena Pekerjaan Hanya Berlangsung Sebentar
Ilustrasi stres di tempat kerja. Foto: Shutterstock
Kamu mungkin pernah merasa stres ketika pekerjaan tidak kunjung selesai dan ditegur terus oleh atasan. Bahkan itu hingga membuatmu tertekan. Namun, hal itu ternyata hanya berlangsung sebentar atau dalam jangka waktu yang pendek. Pasalnya, itu merupakan stres biasa saat bekerja.
Disebutkan juga, hal tersebut terjadi karena hormon kortisol meningkat dan menyebabkan stres. Akan tetapi, di waktu bersamaan, kamu akan mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut terkhusus saat di tempat kerja.
ADVERTISEMENT
Nah, lebih berbahayanya, jika mengalami hal tersebut secara berkepanjangan. Stres dalam jangka waktu lama dinilai akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Hal inilah yang disebut sebagai burnout syndrome.
Ketika seseorang tidak bisa mengembalikan suasana hati atau memecahkan masalah saat hormon kortisol meningkat maka akan memengaruhi psikologis seseorang. Tak ayal, penderita tersebut bakal mengalami penurunan performa yakni sering merasa lelah hingga kehabisan ide.
Penderita Burnout Syndrome Akan Mengasingkan Diri
Ilustrasi penderita burnout syndrome. Foto: Pixabay
Tidak hanya merasa kelelahan atau kehabisan ide, namun efek buruk bagi seorang yang mengalami burnout syndrome perlahan bakal mengasingkan diri dari lingkungan pekerjaan hingga teman terdekat. Pasalnya, si penderita merasa frustrasi dan muak dengan pekerjaan termasuk pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Nah, di sinilah terlihat perbedaan mencolok antara orang yang mengalami stres biasa saat bekerja dengan penderita burnout syndrome. Seseorang yang stres biasa karena pekerjaan biasanya tidak akan muak dengan dirinya sendiri ataupun pekerjaannya dan juga bisa mendapatkan atau mengembalikan mood booster dengan cepat.
Sementara itu, penderita burnout syndrome yang juga diakibatkan stres di tempat kerja bakal mengalami deadlock atau frustrasi. Orang yang bersangkutan disebut bakal kehilangan semangat bekerja, mengasingkan diri, hingga kondisi emosional yang meledak-ledak atau tidak terkontrol.
Lebih parahnya lagi, menurut para pakar, penderita burnout syndrome biasanya tidak bisa menemukan atau mengembalikan mood ketika dalam tekanan pekerjaan. Hal inilah yang menyebabkan orang tersebut berujung tidak bisa memecahkan masalah.
Dengan demikian, jika kamu mengalami burnout syndrome, maka sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter terkait. Sebab, hal ini dianggap bakal memicu kesehatan mental seseorang jika mengalami stres berkepanjangan. (fre)
ADVERTISEMENT