Konten dari Pengguna

Nostalgia Kebiasaan Saat SD yang Kerap Bikin Repot Ortu

Generasi Milenial
Generasi Milenial
22 Juli 2022 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak Sekolah Dasar Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak Sekolah Dasar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam rangka Hari Anak Nasional yang dirayakan setiap 23 Juli sejak 1984 demi menghormati hak-hak anak, mari bicara soal kebiasaan, terutama dari bocah yang masih SD, yang kerap bikin orang tua sebel seperti misalnya tengah malam mendadak ngasih tau tugas sulit.
ADVERTISEMENT
Momen tersebut tak jarang bikin orang tua repot. Sebab, mengerjakan di waktu mepet tentu tidaklah mudah meski hanya tugas anak SD. Apalagi bila tugasnya membutuhkan barang-barang yang tak ada di rumah, bukan tak mungkin bikin panik.
Bila sudah seperti itu, tak ayal bila orang tua terpaksa membantu sambil mengomel. Mengenai fenomena yang dilakukan anak-anak tersebut, ternyata ada penelitian yang menjelaskan penyebabnya, lho.
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
Mengutip ronitbaras, Pakar Parenting dan Kebahagiaan asal Australia Ronit Baras menjelaskan alasan anak suka mendadak ngasih tau tugas-tugas sulit. Menurutnya, hal tersebut tak lepas dari psikologi anak yang lebih mengingat hal-hal menyenangkan.
“Kerap kali anak-anak melupakan hal-hal yang menurut mereka bukan prioritas atau tidak menarik,” kata Ronit Baras.
ADVERTISEMENT
Ketimbang PR atau tugas-tugas yang sulit, anak-anak di usia SD ke bawah cenderung lebih ingat waktu main dengan mainan atau ketika dijanjikan diajak jalan-jalan. Karenanya, momen mendadak ngasih tau tugas sulit kerap kali terjadi.
“Mereka memang lebih suka mengingat yang bikin senang,” lanjut Ronit Baras.
Ilustrasi anak sekolah. (Foto: Thinkstock)
Karena itu, ada beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi kebiasaan anak-anak tersebut. Cara pertama adalah dengan mengingatkan tugas, tapi alih-alih dengan kalimat "jangan lupa!" bisa memakai "ingat, ya!" agar memberi sugesti kepada anak.
Kemudian, bisa dengan memberi pujian setiap kali anak ingat dengan tugas-tugas mereka. Dengan melakukannya, anak akan merasa senang dan bisa dengan mudah mengingatnya lagi di lain waktu.
Ngomong-ngomong soal bikin senang, juga berlaku dengan proses mengerjakan tugasnya. Bila bisa mengerjakan tugas dengan cara menyenangkan, anak juga akan menantikan tugas selanjutnya dan yang pasti tidak akan mendadak memberi tahu. (bob)
ADVERTISEMENT