Penemuan Teknologi Unik, Lantai Ubah Panas Tubuh Jadi Listrik dengan Berjoget

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2022 10:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Party Foto: Dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Party Foto: Dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah penemuan unik cocok untuk tempat yang suka menggelar acara identik dengan joget belum lama ini jadi sorotan. Berupa lantai, temuan itu bisa mengubah panas tubuh yang dihasilkan dari joget menjadi energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Oddity Central, penemuan bernama Bodyheat tersebut baru-baru ini dipamerkan di sebuah tempat seni oleh SWG3 selaku penyelenggara beberapa pesta dansa terbesar di Glasgow, Skotlandia.
Biasa menghadirkan ribuan orang guna joget dan berdansa semalaman sepanjang tahun, SWG3 mulai memasang teknologi Bodyheat. Nantinya, orang-orang tak cuma joget, tetapi panas tubuh yang dikeluarkan diproses lagi jadi energi listrik untuk pengatur suhu ruangan.
Mengenai Bodyheat, teknologi inovatif tersebut sudah dibuat selama tiga tahun terakhir. SWG3 memang terlibat dalam proyek tersebut, bekerja sama dengan startup energi panas bumi, TownRock Energy.
ilustrasi: Party - Shutter stocks
David Townsend selaku pendiri TownRock Energy mengklaim jogetan orang-orang pada kecepatan sedang, misalnya ke musik Rolling Stones atau semacamnya, kemungkinan menghasilkan 250 watt.
ADVERTISEMENT
“Kalau mereka punya DJ, dengan bassline luar biasa, sehingga membuat semua orang melompat-lompat, bisa saja menghasilkan energi 500-600 watt,” kata Townsend.
Dijelaskan TownRock Energy cara kerjanya, semua panas yang dihasilkan orang-orang joget dihisap ke dalam lantai ruangan, lalu dipompa ke 12 lubang bor sedalam sekitar 152 meter.
Nantinya, dari lubang bor, akan diarahkan ke kotak batu bawah tanah besar, berfungsi sebagai baterai, menyimpan energi yang dapat digunakan untuk mengatur suhu suatu ruangan.
Direktur Pelaksana SWG3 Andrew Fleming-Brown mengaku biaya sistem pengatur suhu konvensional 90 persen lebih murah dari Bodyheat. Namun, investasi sebesar 600 ribu poundsterling atau setara Rp10,5 miliar tersebut bisa ditutup penghematan lima tahun.
“Bikin sumur panas bumi menghabiskan jutaan pound,” kata Townsend. “Karenanya, kami pikir, kenapa tidak kumpulkan saja panas dari pelanggan dan kemudian menggunakan tanah untuk menyimpannya?” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kalau jalan sesuai rencana, SWG3 memprediksi lantai dansa Bodyheat bisa jadi pengganti pemakaian tiga boiler gas, mengurangi produksi karbon tahunan hingga 70 metrik ton. Kini teknologi tersebut pun jadi sorotan karena ada potensi digunakan di tempat lain.
“Kalau berhasil di sini, tidak ada alasan untuk tidak membawanya ke tempat lain. Tidak hanya di sini, di Skotlandia dan Inggris, tapi juga seluruh Eropa, atau lebih jauh lagi,” ujar Fleming-Brown. (bob)