Productive Procrastination, Ketika Sok Sibuk Ngerjain yang Gak Penting

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
20 September 2022 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan WFH. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan WFH. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa orang akan fokus ke pekerjaannya ketika sedang sibuk. Namun, tak sedikit yang malah ngerjain hal-hal yang gak penting. Nah, fenomena itu disebut sebagai productive procrastination.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Dan Silvestre, productive procrastination adalah ketika seseorang sedang sibuk, tapi malah menunda-nunda tugas dengan secara produktif mengerjakan hal-hal lain yang umumnya kurang penting.
Seperti misalnya, ketika sibuk bekerja dan merasa produktif, tapi ternyata tidak demikian. Pasalnya, alih-alih fokus terhadap tugas utama, malah mengerjakan tugas-tugas lain. Hal tersebut memang tanpa sadar dilakukan untuk mengalihkan perhatian.
Jadi, apakah productive procrastination hal yang buruk? Menurut beberapa orang, fenomena tersebut tak selamanya berdampak negatif karena ada manfaatnya juga. Namun, tak sedikit yang menilainya bisa membunuh tujuan dan ambisi sebenarnya dari seseorang.
Sisi positif productive procrastination sebenarnya bisa dilihat dari definisinya yaitu menunda-nunda tugas dengan secara produktif mengerjakan hal lain yang sebenarnya kurang penting.
Ilustrasi perempuan. Foto: dok. Unsplash
Dari sana, seseorang benar-benar produktif mengerjakan sesuatu, seperti mencuci baju, piring, atau mobil. Nah, itulah sisi positif dari productive procrastination: produktif, tapi bukan terhadap tugas terpenting.
ADVERTISEMENT
Dan Silvestre memberi contoh penulis. Datang ke konferensi penulis, membaca tentang menulis, menghabiskan waktu untuk mencari judul atau desain sampul buku, atau mengubah lokasi untuk mencari inspirasi, semua adalah hal produktif.
Namun, meski memang merupakan kegiatan yang produktif, tapi tidak membuat seorang penulis jadi penulis produktif. Pasalnya, penulis itu jadi mengabaikan tugas yang paling penting: menulis.
Nah, sekarang giliran sisi negatif dari productive procrastination. Memang orang yang mengalaminya jadi kerajinan mengerjakan yang lain, tapi tanpa disadari itu justru menjadi jebakan.
Sebab, seseorang jadi sibuk dan menyelesaikan banyak tugas, kemudian merasa hebat. Kenyataannya, tingkat produktivitas mengerjakan tugas utama justru menurun. Meski bekerja keras, didapat hasil tidak sesuai yang diinginkan.
Disebutkan, cara mengatasinya ada dua: belajar mengidentifikasi aktivitas yang paling penting untuk dikerjakan; kemudian selesaikan terlebih dahulu tugas terpenting itu ketika memulai hari. (bob)
ADVERTISEMENT