Tak Cuma di Indonesia, Ini 4 Mitos Seputar Gerhana Bulan di Sejumlah Negara

Generasi Milenial
Generasi Milenial
Konten dari Pengguna
28 Mei 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Generasi Milenial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan total (GBT) atau terkenal sebagai Super Blood Moon terjadi pada Rabu, 26 Mei 2021. Tak hanya soal fenomena alam yang bisa dijelaskan ilmiah, sejumlah mitos juga menyertai peristiwa alam ini.
ADVERTISEMENT
Penjelasan ilmiah nyaris seimbang dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, misalnya gerhana Bulan terjadi akibat Bulan dimakan raksasa, larangan orang-orang hamil keluar rumah dan hingga pertanda bahwa tuhan sedang marah.
Berikut deretan mitos-mitos gerhana bulan yang masih diyakini di sejumlah negara, seperti dikutip dari berbagai sumber. Mitos apa saja? Yuk simak ulasannya.

1. Bulan Dimakan Makhluk Seram

Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Unsplash
Tahukah kamu bahwa banyak kebudayaan di dunia yang memiliki cerita bahwa gerhana terjadi karena bulan atau matahari dimakan atau dicuri oleh sesuatu. Misalnya saja pada mitologi kuno yang mengatakan matahari hilang karana dicuri atau dimakan oleh serigala.
Agar serigala ketakutan dan memuntahkan kembali sang bulan, orang-orang harus membuat suara berisik dengan memukul benda-benda yang ada di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Mitos ini juga tumbuh di China. Masyarakat China percaya gerhana bulan terjadi lantaran ada seekor naga yang marah dan memakan bulan. Biasanya, masyarakat China akan membunyikan petasan. Ini untuk membuat naga tersebut ketakutan.
Ada juga kebudayaan di Indonesia, tepatnya di Bali, yang menyebut pada saat gerhana, matahari atau bulan tengah dimakan raksasa yang tengah marah.

2. Orang Hamil Tak Boleh Keluar Rumah

Ilustrasi ibu hamil. Foto: Pixabay
Hingga kini, mitos tersebut masih dipercayai dan populer di sejumlah negara termasuk Indonesia. Konon katanya, gerhana baik matahari maupun bulan, berbahaya bagi wanita hamil.
Wanita yang tengah hamil diharuskan berada di dalam rumah selama gerhana berlangsung. Jika wanita hamil keluar rumah saat gerhana maka saat lahir anaknya akan buta dan memiliki bibir sumbing.
ADVERTISEMENT

3. Makanan Terpapar Racun

Ilustrasi beragam makanan. Foto: Pixabay
Di beberapa daerah di India, beberapa orang menolak makan selama gerhana matahari. Mereka menjauhi makanan yang belum dimasak. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa makanan yang dimasak saat gerhana matahari sudah terpapar racun dan kotor.
Mitos ini juga dipercayai di Jepang, karena masyarakat disana meyakini bulan purnama merupakan pertanda penyebaran racun. Racun tersebut akan menyebar melalui air sumur.
Sehingga saat gerhana bulan terjadi, masyarakat Jepang lantas menutup sumur-sumur mereka. Ini untuk mencegah air tanah terkontaminasi racun.

4. Pertanda Kemarahan Tuhan

Ilustrasi gerhana bulan. Foto: Unsplash
Bangsa di masa Yunani Kuno percaya gerhana matahari merupakan tanda dari kemarahan Tuhan dan merupakan tanda akan terjadinya bencana dan keburukan di muka bumi.
Kata gerhana (eclipse) sebenarnya berasal dari bahasa Yunani Kuno 'ekleipsis' yang artinya 'ditinggalkan'.
ADVERTISEMENT
Jadi, apakah kamu salah satu orang yang meyakini mitos di atas? (via)